.
.
.
.
Revan kembali ke kamarnya dan langsung berganti baju.
Setelah itu, ia menghidupkan laptopnya dan mulai mengetikkan angka angka susah.
Beberapa menit kemudian, ia terdiam.
"Gak mungkin.." Gumamnya
'Udah tinggal terima aja'
"Tapi gimana gue ngomongnya? Lo pasti tau kan gue sekarang ada di tubuh orang lain"
'..iya juga...yaudah ngomong dulu ke keluarga lo'
"Kan mereka lagi keluar negeri"
'Ya nanti kalo mereka dah balik'
Revan hanya menghela nafas dan mengangguk. Ia keluar dari akunnya dan mematikan laptopnya. Setelah itu, ia tidur.
.
.
.
Esoknya..
Hari ini hari sabtu, jadi Revan hanya merebahkan diri di kasur dengan malas.
Sedang asyik melamun, pintu kamarnya diketuk. Ia pun membuka pintu dengan malas.
"Apaan" Ucap Revan pada Arfan yang mengetuk pintu
"Sarapan" Ucap Arfan datar
"Ck males"
"Mau maag lo kambuh?"
'Emang udah kambuh semalem' batin Revan
Melihat Revan yang terdiam, Arfan langsung menarik tangan Revan begitu saja hingga membuat Revan terkejut.
.
Selesai sarapan, Revan berdiri dan berjalan ke kamarnya.
"Bang bentar" Revan menghentikan langkah ketika Aron memanggilnya, ia menoleh
"Apa" Ucap Revan datar
"Mumpung ini hari libur, dan kebetulan kita cuma berempat, jalan jalan yukk.." Ucap Aron antusias, begitupun dengan Arza
Sedangkan Arfan hanya diam dengan wajah datar. Meski begitu matanya berbinar antusias.
(Gengsi amat cuma buat senyum seneng🗿)
Revan terdiam sejenak. Ia menatap ketiga adiknya yang berbinar dengan tatapan berharap.
Ia hanya menghela nafas dan mengangguk pasrah.
"Yeyy!!" Seru mereka bertiga senang
Revan pun kembali ke kamarnya untuk bersiap.
.
.
.
Saat ini, empat bersaudara itu sedang berada di mall. Mereka berkeliling dan membeli beberapa makanan, juga beberapa barang.
...
"Udah?" Tanya Revan sedikit lelah dengan ketiga adiknya yang sedari tadi bersemangat dan tidak merasa lelah
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Boy [END]
FantasiTentang seorang bernama Revandra Alvaro Bagastra, yang sekarang marga Bagastra itu sudah ia hapus. Pemuda berumur 18 tahun itu memiliki sifat dingin dan datar, serta acuh pada yang menurutnya bukan urusannya. Orang tuanya sudah tidak ada karena kece...