Extra part

9.1K 535 6
                                    


.

.

.

.

Saat ini, Revan sedang sibuk mengerjakan tugas sekolahnya di kamar.

Hingga pintu kamarnya diketuk.

"Masuk" Ucap Revan tanpa mengalihkan pandangan nya dari buku buku di depannya

"Bang.." Panggil ketiga adik Revan

Dan mereka datang bersama keenam sepupunya.

Revan langsung menoleh.

"Ngapain?" Tanya Revan

"Bang..." Panggil Aron

"Apaan" Ucap Revan

"Pergi yuk, barengan rame rame" Ajak Arza dengan wajah bersemangat

"Ogah, gue lagi sibuk" Tolak Revan

Ia kembali mengerjakan tugas tugasnya.

"Entar gue bantuin, sekarang pergi dulu yuk" Ucap Azra

Revan menghela nafas, dengan pasrah, ia mengangguk setuju.

.

.

Mereka akhirnya sampai di sebuah taman bermain. Yah...atas saran dan keinginan Arza.

Mereka mulai bermain wahana yang ada.

Terakhir, mereka masuk ke rumah hantu. Awalnya mereka berjalan biasa, hingga suasana yang mulai suram, membuat mereka tanpa sadar semakin lama semakin berjalan berdempetan.

"Jangan deket deket lo" Ucap Arza pada Aron

Aron berdecak kesal.

"Siapa juga yang mau deketan sama lo" Kesal Aron

Suasana kembali hening.

Tuk..

Tuk..

Tuk..

Azra berdecak kesal pada Rezfi yang sedari tadi menyentuh pundaknya.

Kebetulan ia dan Rezfi berada di paling belakang.

"Apaan sih Rez gak usah nyolek nyolek deh, gak lucu" Ucap Azra kesal

"Hah? Siapa yang nyolek lo? Gue ada di samping lo nih..tangan gue di kantong" Jawab Rezfi

"Rez jangan bercanda deh, terus yang dari tadi nyolek gu-"

Tuk.. Tuk..

Azra terdiam, kemudian menatap kedua tangan Rezfi yang masih berada dalam kantung baju.

Ia terdiam, begitu pun Rezfi. Dengan perlahan, mereka menoleh ke belakang.

Detik berikutnya, mereka terdiam sebelum akhirnya berlari kencang ke depan.

"HUAAA SETANNN" Teriak Azra dan Rezfi kencang

Mereka semua serempak menoleh ke belakang, dan detik berikutnya, mereka terdiam.

"SETAANNN" Teriak Arza dan Aron bersamaan

Mereka langsung berlari kencang.

.

Transmigrasi Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang