Seminggu sudah berlalu semenjak Papa menginap di rumah dan memutuskan untuk tiga hari saja berada di rumah itu.
Entah antara sibuk dengan urusan pekerjaan atau tidak ingin membuat Gaby menjadi canggung karena kehadirannya.
"Gema."
Gema melenguh sesaat tanpa membuka mata.
"Liat udah jam berapa." Gaby memperlihatkan jam weker tepat di hadapan wajah Gema.
Lelaki itu menyipitkan matanya seraya menyugar rambut ke belakang. Detik selanjutnya ia menatap Gaby heran.
"Hmm?"
Gaby berdecak samar. Apakah Gema lupa dengan janjinya semalam?
"Kamu beneran lupa?"
Kedua alis Gema hampir menyatu. Ia menatap Gaby dari atas hingga ujung kaki. Gadis itu sudah rapi memakai dress putih gading dengan corak bunga-bunga.
"Hah?" beo Gema, menatap penampilan Gaby yang amat cantik. "Lo mau ke mana?"
Mendengar itu Gaby langsung menghela napas berat dan melayangkan bantalnya ke arah Gema.
Bugh!
"Kamu gimana sih? Semalem siapa yang janji ngajak aku ke danau? Katanya kamu mau--"
Ucapan Gaby terputus akibat Gema tertawa lepas dengan suara khas bangun tidur.
"Cepetan, ah." Gaby terus mendesak. Pasalnya ia sangat penasaran dengan danau cantik yang dimaksud Gema.
"Cium dulu." Lelaki itu mendekat ke arah Gaby. Menaruh wajah di atas paha gadis itu seraya mendongak, meminta sesuatu.
"Yang mana ...," balas Gaby jengah.
"Ini," ucap Gema, menunjuk bibirnya sendiri.
"Gak ada cium-ciuman. Kamu pagi ini udah ngeselin."
Gema mendesah kecewa mendengar itu. Ia memutuskan untuk menenggelamkan wajah di perut Gaby sambil mencibir kesal.
"Namanya juga manusia, tempatnya salah sama lupa. Kalau gue gak lupa, berarti gue bukan manusia, dong."
Gaby tidak membalas. Menatap punggung polos milik Gema yang begitu lebar dan bersih.
"Terus gimana jadinya?" tanya Gaby berusaha tenang menghadapi Gema.
"Lo serius mau ke sana?" Gema menjauhkan wajah, kemudian mendongak kembali.
Gadis itu membalas pertanyaan Gema hanya dengan anggukan samar.
"Tapi ganti bajunya. Jangan pake yang ini," larang Gema.
"Kenap--"
"Oke kalau lo gak mau. Kita seharian di kamar aja."
•••••
Gema melarang Gaby menggunakan dress selutut dengan corak bunga-bunga, akibat gadis itu terlalu cantik. Dan ia tidak ingin banyak mata lelaki yang memandang kecantikan Gaby.Setelah menempuh perjalanan 30 menit dengan motor--ini permintaan Gaby yang katanya bosan pergi dengan mobil--akhirnya keduanya sampai di sebuah danau cantik.
Airnya biru terang disertai gradasi hijau muda yang tampak bening dan terlihat jajaran eceng gondok menjadi pemanis danau itu.
"Kenapa lo hari ini cantik banget?" bisik Gema memuja gadis yang duduk di sampingnya.
Gaby tersenyum tipis mendengar itu. Ia terlihat enggan menoleh dari danau dan sepertinya pemandangan danau lebih menarik dibandingkan Gema.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGEMANTRA [END:REVISI]
JugendliteraturIa ingin membuktikan. Bahwa cinta tumbuh itu bisa dari rasa terpaksa. --Algemantra-- 9aglie© (BELUM REVISI) Start : Selasa, 24 Oktober 2023 Finish : Kamis, 23 Mei 2024 🎖 RANK #1 married [Sabtu, 9 Maret 2024] plagiat? viral ❕️