Gaby :
Aku nitip jus
Kayak biasanya
Kamu udah pulang?
Gema :
Lagi di lift
Iya nanti gue beliin
Lo udah mendingan?Gaby :
Gak terlalu pusingGema :
Jangan pakai es dulu tapi jusnyaGaby :
IyaGaby menaruh ponsel di atas nakas seraya menghela napas panjang. Ternyata bosan sekali seharian di rumah tanpa ada kegiatan.
Tatapannya lurus ke arah lemari pakaian. Pikirannya kini tertuju pada laporan yang belum dikirim oleh Arza.
Kembali ia menghela napas panjang. Bingung rasanya harus melanjutkan kerja sama ini atau ia harus membantu perusahaan Bunda tanpa bantuan perusahaan Arza.
Pintu kamar terbuka. Membuat matanya mengerjap dan menoleh ke arah pintu. Ternyata Gema. Lelaki itu memang seperti kilat jika mengendarai motor. Nyatanya tidak sampai tiga puluh menit sudah sampai rumah.
Dengan saksama Gaby menatap Gema melepas jaket kulit hitam, menaruh tas ransel, serta membuka jam tangan.
"Lo udah makan, kan?" tanya Gema berdiri di depan lemari seraya membuka kemeja hitamnya.
Gaby berdeham singkat. Beralih menatap luar dari jendela kamar. "Arza belum ngasih kabar ke aku."
Gema menaruh kemeja yang sudah dipakai itu ke keranjang khusus baju kotor, lalu melangkah menuju ranjang dengan dada yang telanjang.
"Nih," ucap Gema, memberikan jus pada Gaby. "Tadi gue ketemu Bu Sri. Katanya cepet sembuh," lapornya, lalu terduduk di samping Gaby.
Terlihat sekali Gema tidak ingin Gaby membahas pekerjaan. Sebab ia pikir itu adalah nomor ketiga setelah kesehatan gadisnya.
Oke, gadisnya.
Gaby melirik pada Gema yang juga bersandar di kepala ranjang. Tampak amat serius lelaki itu bermain ponsel. Membuat Gaby lagi-lagi menghela napas.
"Kamu masih marah?"
Gema menghentikan jarinya yang menari di layar ponsel. Ia menoleh pada gadis berwajah lesu yang duduk di sampingnya.
"Marah kenapa?" tanyanya, dengan dahi mengernyit bingung.
"Waktu itu."
"Kapan?" balasnya pura-pura lupa. Sebenarnya ia tahu Gaby merasa tidak enak sebab masih belum mencintainya.
Bibir Gaby terkatup saat lelaki itu lebih dulu menarik tubuhnya dan menuntun kepalanya bersandar pada dada bidang Gema.
"Gue gak suka lo bahas Arza pas kita lagi berdua gini," tutur Gema dengan amat jujur. "Sekali pun bahas pekerjaan sama dia. Gue tetep gak suka, By."
"Tapi kan itu demi perusahaan Bunda sama aku," balas Gaby amat pelan. Hampir seperti bisikan.
"Gue udah putusin perjanjian kontrak sama perusahaan dia sebelum lo ketemuan kemarin."

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGEMANTRA [END:REVISI]
Novela JuvenilIa ingin membuktikan. Bahwa cinta tumbuh itu bisa dari rasa terpaksa. --Algemantra-- 9aglie© (BELUM REVISI) Start : Selasa, 24 Oktober 2023 Finish : Kamis, 23 Mei 2024 🎖 RANK #1 married [Sabtu, 9 Maret 2024] plagiat? viral ❕️