"Bangke lo ya! Dasar cowok brengsekkk!!"
"Aw aw sakit, Dis!"
"Bodo amat! Lo tuh brengsek! Ngeselin!"
"Disa stopp ..."
"Gakk!" Disa terus memukuli dada bidang Reno hingga tubuh kekar itu perlahan mundur. "Lo tuh brengsek! Mesum mesum mesumm!!!!"
Hap!
Reno tersenyum miring setelah menggenggam lengan Disa dan membuat gadis itu berhenti memukulinya.
Terlihat jelas bahwa Disa begitu kesal dan jengkel padanya. Sorot mata gadis itu amat tajam dengan deru napas yang tidak teratur.
"Gue minta maaf, oke?"
Disa menghela napas kasar. Tangannya ingin bergerak lagi, namun Reno menggenggam lengan itu dengan lebih erat.
"Ish! Lo tuh ... kenapa sih selalu bikin gue kesel?!" Emosi Disa meluap lagi dengan napas yang belum teratur.
Reno justru tertawa kecil melihat raut wajah Disa yang mendongak menatapnya penuh bara emosi.
"Kan tadi gue udah bilang, gak sengaja, Disa ..."
"Ya tapi kan seharusnya lo ngetok pintu dulu!"
Perlahan Reno mulai mengendurkan genggamannya pada lengan Disa. Ia melihat gadis itu sedikit lebih tenang.
"Gue salah. Gue tau minta maaf aja gak cukup buat lo. Jadi sebagai gantinya, gue kasih lo tiga permintaan, apapun itu."
"Seriusan lo ma--"
"Tapi dengan syarat," sela Reno cepat.
Kedua alis Disa menekuk tajam. "Dih! Kenapa jadi lo ngasih syarat? Ikhlas gak sih minta maafnya??"
Reno berdeham singkat. "Gini ya Disa ... gue udah minta maaf sama lo, tapi gak diterima. Gue dipukul-pukul sama lo, oke gue terima. Dan sekarang? Gue mau ngasih lo hadiah 3 permintaan apapun ... tapi lo nolak?"
"Tapi gak usah ada syaratnya segala kali," cibir Disa, menghentakkan tangannya membuat lepas dari genggaman Reno.
"Oke gak ada syaratnya, tapi cuman satu permintaan. Gimana? Hm?"
Disa terdiam sejenak berpikir keras. Toh, syarat dari Reno pasti bisa ia hadapi. Kan, di dalam tubuhnya terdapat jiwa lelaki yang mengalir. Hitung-hitung ampas dari Jalu, abangnya.
"Yaudah iya ... tiga permintaan. EH TAPI!"
Satu alis Reno naik melihat Disa menunjuknya dengan jari telunjuk.
"Syaratnya jangan aneh-aneh!"
"Oke. Berarti lo setuju, kan?" Reno mengulurkan tangan, sebagai tanda persetujuan.
Disa menerima jabatan tangan itu lalu tersenyum miring seraya terkekeh. Awas aja gue bakal minta yang susah-susah!
•••••
"Apa sih, Bang? Gue di sini memperlakukan dia layaknya tamu, kok. Gak ada tuh adu bacot. Dia nya aja yang kompor terus!" balas Disa pada sambungan telepon dengan Jalu.
"Gak usah ngegas kan bisa. Gue juga liat dari cctv. Mantau kalian dari tadi kejar-kejaran perkara rebutan es krim."
Disa berdecak kesal. Matanya melirik sinis ke arah Reno yang tengah duduk santai di depan sofa.
Andai saja lelaki itu tidak ditugaskan menginap di rumahnya untuk menjaganya. Pasti ia sudah bebas bernyanyi, bermalas-malasan, dan kegiatan lainnya yang tidak disukai Jalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGEMANTRA [END:REVISI]
Teen FictionIa ingin membuktikan. Bahwa cinta tumbuh itu bisa dari rasa terpaksa. --Algemantra-- 9aglie© (BELUM REVISI) Start : Selasa, 24 Oktober 2023 Finish : Kamis, 23 Mei 2024 🎖 RANK #1 married [Sabtu, 9 Maret 2024] plagiat? viral ❕️