Bab 42 - 10 Murid Terkuat

100 7 0
                                    

Dimalam harinya, danny sedang berjaga di markasnya, dia melamun sambil memikirkan sesuatu.

Lalu petronella dan saphire pun datang menghampiri danny, dan kemudian petronella memukul punggung danny hingga membuatnya terkejut.

Buak!

"Hey, kenapa kau melamun?!"

"Uack!, ah nella dan saphire!"

Petronella bertanya kepada danny karena daritadi dia melihat danny seperti merasa khawatir akan sesuatu.

Lalu danny menceritakan ke khawatirannya saat merasakan ledakan kekuatan yang mengerikan itu kepada mereka berdua.

Mendengar itu saphire pun berkata kepada petronella.

"Aku percaya bahwa itu dihasilkan dari orang yang sedang bertarung."

"Apa kau yakin saphire!"

Saphire percaya bahwa itu dihasilkan dari orang yang sedang bertarung, karena dia secara samar merasakan energi pedang dari ledakan itu.

Mendengar kata energi pedang, danny pun langsung berasumsi kepada prince theo.

"Kalau begitu, apakah itu prince theo?, aku ragu di akademi ini ada yang lebih kuat darinya."

Saphire pun sependapat, namun dia tidak ingin langsung menerima asumsi tersebut sebelum mengetahui faktanya.

"Bisa jadi, tapi kita bisa melihat fakta nya setelah ujian tahun pertama selesai."

.

.

Malam itu terasa sunyi bagi tim 2, petronella kini sudah tertidur disamping saphire, kemudian danny pun mengajak saphire berbicara agar kecanggungan diantara mereka menghilang.

"Hey saphire, secondary weapon mu apa?"

"Aku tidak kepikiran untuk menggunakan senjata kedua, kupikir pedang dan perisai saja sudah cukup, kalau kau danny?"

"Ah, aku menggunakan pedang, agar aku bisa menjaga diriku!"

Saphire pun tersenyum dan memuji danny karena memilih pedang untuk secondary weaponnya.

"[Tersenyum] pilihan yang bagus."

Melihat senyuman tipis saphire membuat wajah danny memerah dan kemudian danny menampar wajahnya sendiri hingga membuat saphire kebingungan.

Plak!

"....?"

Secara tak sadar mereka bertiga semakin akrab satu sama lain setiap harinya, dan danny mulai terbiasa dengan candaan para anggota tim nya.

.

.

Sudah sebulan sejak para murid memasuki dunia buatan untuk melaksanakan ujian tahun pertama, dan para tim yang berada di dunia buatan itu dijemput oleh pengawas ujian.

Di ujian itu terdapat resiko untuk para murid kehilangan nyawa, dan sebelum mendaftar ke akademi, para orang tua murid sudah diberitahu oleh pihak akademi bahwa setiap ujian di akademi memiliki resiko kematian.

Dan akademi menganggap bahwa murid yang sudah masuk akademi sudah diberi izin oleh orang tua nya masing-masing.

.

.

Pagi harinya, ditempat persembunyian tim 19, leofrey dan anggota nya sedang bersiap-siap sambil menunggu para pengawas untuk menjemput mereka.

Clover penasaran dengan dagaric yang bersantai karena anggota lainnya sedang sibuk.

"Dagaric apa kau tidak bersiap-siap?"

Sword RulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang