#18 Peringatan

3 1 0
                                    

Selamat membaca

*
*

Rasa sakit suntikan yang memusuk tajam, tidak kalah sakit dengan hati yang terluka. Ketika situasi darurat, Qiara langsung di bawa ke unit gawat darurat. Masalah yang berat, menjadikan Qiara tidak kuat. Manik mata Qiara terus tertutup, karena dinyatakan tidak sadarkan diri.

Niskala tetap setia menemani Qiara, karena begitulah cara Niskala membalas kebaikan Qiara. Sebab Niskala masih ingat betul awal mula tatkala dirinya mengenal Qiara. Dahulu Niskala hanyalah anak kecil berusia lima tahunan, yang menangis tersedu-sedu di atas makam sang ibu.

"Jangan menangis," Qiara yang dahulu juga masih kecil, memberikan selembar tisu pada Niskala.

Walau tidak saling mengenal, Qiara duduk di samping Niskala.

"Aku juga gak punya ibu, karena sebuah kecelakaan telah merenggut nyawanya." Qiara bercerita tentang dirinya.

"Pada saat itu aku juga menangis, karena belum bisa merelakannya. Tapi aku gak bisa terus kayak gitu, karena kehidupan bakal terus berjalan, dan aku gak bisa hanya diam." ucapan Qiara mengandung makna yang dalam.

"Maka dari itu, jangan nangis, karena itu gak akan mengubah apapun." sebuah pesan, dari anak kecil yang usianya sama dengan Niskala.

Ketika waktu telah berlalu, bahkan ketika Qiara tidak bisa menepati ucapannya tatkala waktu kecil. Tapi Niskala sangat yakin, Qiara telah melalui hidup dengan susah payah, walau tidak kunjung berhasil menepati ucapannya. Karena pada saat itu dan saat ini situasinya semakin berbeda.

"Semakin dewasa, ujiannya semakin luar biasa." begitu pikir Niskala.

"Tapi ketika bersama, semuanya akan terasa baik-baik saja." itu yang Niskala harapkan.

Dahulu kaki Niskala terus berlari, tanpa tahu arah, karena keyakinan melarikan dirinya selalu goyah. Waktu semakin berlalu, dan usia Nisakala bertambah. Hingga memasuki usia belasan tahun, Qiara dan Niskala tetap bersama.

"Ayo terus lari !!" teriak seorang wanita dewasa, dengan rambut panjang yang digerai.

Hanya memiliki seorang ayah yang mempunyai tempramen, membuat Niskala ingin pergi meninggalkanya seorang diri. Di situlah Qiara memberi jalan, untuk berlari bersamanya hingga Qiara dan Niskala tumbuh dan besar bersama. Kedekatan mereka terjalin sangat lama, hingga menimbulkan kasih sayang yang mendalam.

Tapi Niskala tidak menyangka, seseorang yang menjadi malaikat pelindungnya, kini tengah terbaring dengan segala sakit yang menyarang.

"Bertahanlah Qiara!" harap Niskala.

***

Keluarga adalah ikatan yang tidak akan pernah terputus, bukan karena adanya darah yang mengalir deras, melainkan pelajaran tentang hidup yang keras. Sebuah tempat di mana rasa sakit dirasakan, dengan segala dendam yang terpendam. Ketika, sebuah keluarga di hancurkan, dengan seseorang yang tidak bertanggung jawab.

Mendapati hidup senang saja sudah cukup sulit, sehingga tidak pernah mengharapkan apapun selain hubungan ini akan selalu erat. Aku sedang bersandar di ruang keluarga, tepat di mana aku jarang berada di sini. Semua siaran hari ini penuh pemberitaan tentang aku yang tengah viral, entah kenapa berita cepat sekali menyebar.

BlindFoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang