#21 Apa Itu Aksi?

4 1 0
                                    

Selamat membaca

*
*

Kegiatan bersih-bersih, tidak akan berhenti, ketika ada masih banyak tempat yang harus di edukasi. Tapi hari ini tampak spesial, karena kedatangan tamu yang tidak di undang. Jika biasanya, Aksa dan kawan-kawannya mengajak relawan setempat untuk membersihkan lingkungan. Tapi kali ini ada seorang pimpinan yang sedang membagikan makanan dan minuman.

Hal itu menarik rasa penasaran, ketika Aksa hanya bisa memandangi momen itu dari kejauhan. Berbagai pertanyaan datang, apa ini salah satu dampak dari ucapan Aksa tatkala hadir di cara Di Balik Catatan ? Entahlah, tapi tentu pasti ada maksud di balik semua perubahan ini. Karena terjadi secara tiba-tiba, tatkala seorang bos sedang melakukan aksi sosial.

Manik mata Aksa fokus memperhatikan seseorang yang kedatangannya menarik perhatian. Hingga manik mata Aksa, tidak bisa lepas dari seorang pimpinan perusahaan.

"Wuah, apa ini?" tanya seseorang sangat terkejut.

"Ada udang di balik batu!" timpal Aksa yakin.

"Bukannya karena Di Balik Catatan?" seseorang berpikir begitu.

Karena Aksa juga sempat berpikir begitu, tapi Aksa seketika tidak setuju.

"Bukan begitu–" Aksa hendak menengokkan kepalanya, namun tatapan mata dalam lah yang Aksa dapatkan.

"Kamu pikir begitu?" Aksa mengubah ucapannya.

"Em!!" kataku sangat yakin.

Aku datang tanpa pemberitahuan, hingga wajar jika Aksa sangat terkejut dengan kedatanganku yang sangat tiba-tiba, di tengah berita yang masih jadi perbincangan hangat.

"Sepertinya kamu merasa yakin sekali, sampai bisa dateng ke sini. Padahal ada aku di sini," Aksa tidak lagi heran.

"Kamu kecewa?" godaku.

"Buat apa?" malas Aksa.

Aku tidak memberi balasan lagi, karena momen yang berada di depan mataku yang sangat menarik untuk di bahas.

"Kamu membuat pengumuman?" tanyaku.

"Engga, beberapa orang datang dengan tamu yang gak diundang." kata Aksa.

"Jadi begitu?" manik mataku tetap fokus ke depan.

Seseorang yang keberadaannya sedang diawasi, pasti dapat merasakan ketika ada mata yang sedang tertuju padanya. Tatapan lekatku, di sambut oleh tamu yang tidak di undang itu. Tanpa saling mengenal sebelumnya, seseorang itu tersenyum ke arahku, dengan membawa beberapa barang yang dibawa di tangannya.

"Salam kenal pak Jaksa." sapa seorang pria yang sepertinya sudah berusia berkepala empat.

Dengan sedikit membelah kerumunan, pria itu datang dengan di dampingi beberapa orang yang aku duga adalah karyawannya.

"Salam kenal pak," sambutku.

"Aku gak nyangka, kita berkenalan di sini," tambahku.

"Ya, itu karena kegiatan ini sangat menarik." pria itu berbicara dengan sangat antusias.

"Menarik?" ulangku, dengan ekspresi datar.

"Karena ini kegiatan yang sangat mulia, dan jarang sekali ada anak muda yang peduli akan lingkungan." jelasnya.

"Ya, bener banget, karena para orang tua kerap kali tidak peduli. Apa boleh buat kan, kami para anak muda yang harus bergerak," ucapan manisnya, menarikku untuk berkata kejam.

Seketika semua orang yang mendengarkan ucapanku terdiam. Karena ada dua pilihan, tertampar atau memang benar.

"Astaga! Tolong jangan ngomong kaya gitu," pria itu lantas tidak nyaman.

BlindFoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang