#32 Sumber Penyesalan

5 1 0
                                    

Selamat membaca

*
*

"Apa kamu sudah gila!!" hentak Tyan kesal.

"Kenapa masih berani muncul di hadapanku?" tanya Tyan pada Aryan.

Medengar Tyan yang langsung mengeluarkan kalimat penuh penekanan, membuat Aryan tertawa di atas penyesalan Tyan.

"Kamu ini kenapa? Kenapa masih takut pada orang yang sudah mati!!" hentak Aryan.

Ya, Tyan memilih berhenti tunduk pada mereka yang telah mengalirkan dana padanya karena ada tekanan dari sang Monster Keadilan. Lalu kini bagaimana? Andra Aileen telah dinyatakan meninggal dunia.

"Aku kira kamu hanya cinta uang dan kekuasaan. Lalu sekarang apa?" tanya Aryan.

"Jangan bilang–" tebak Aryan.

"Kenapa kamu selalu menyusahkan diriku!!" Tyan yang memaki Aryan.

"Dengar, ancamanmu tidak berarti apapun. Kamu itu akan segera hancur! Jadi berhenti omong kosong." ucapan Tyan berarti seperti peringatan.

"Apa kamu akan tetap mengincarku? Dari kasus pencucian uang? Atau Investasi Bodong? Atau apa–"

"Apa kamu barusan mengakui kesalahanmu?" potong Tyan.

"Lalu apa lagi? Apa lagi kesalahanmu sialan!!!!" cecar Tyan kesal.

"Apa maksudmu?" Aryan tidak mengerti.

Entah kenapa, rasa penyesalan Tyan sangat terasa kepada Aryan. Manik mata Tyan sangat membara, membuat Aryan terus bertanya-tanya. Ketidaktahuan membuat Aryan seperti dilanda kebodohan, karena musuh Aryan terasa sangat dekat.

"Jika memutar waktu, apa penyesalan yang masih menyarang di dalam dirimu?" tanya Tyan tiba-tiba.

"Kamu bicara apasi," Aryan mengelaknya.

"Tapi sayangnya aku gak punya banyak waktu," tutup Tyan.

Aryan dibuat semakin tidak mengerti dengan sikap Tyan, di tambah tatkala pintu ruangan Tyan terbuka, lalu menunjukkan ada banyak bawahan Tyan yang datang lalu mendekat.

"Apa yang kamu lakukan?" Aryan langsung ketakutan.

Tanpa kata, Tyan hanya melirikkan matanya lalu berkedip. Perintah itu berarti agar membawa Aryan, dengan tangan yang langsung diborgol.

"Tyan apa yang kamu lakukan!!" hentak Aryan.

"Kamu gak bisa begini padaku, atas dasar apa kamu memenjarakanku!!" Aryan terus memberontak.

"Dugaan pembunuhan," jeda Tyan.

"Penipuan, Penyalahgunaan kekuasaan, Penipuan, Penyebaran berita hoax, dan banyak lagi .." lanjut Tyan.

Manik mata Tyan menatap tajam kepada Aryan.

"Tempat kamu seharusnya bukan lagi penjara tapi neraka!!" tutup Tyan.

Aryan langsung dibawa ke dalam ruangan penahanan, walau tidak didampingi oleh pengacaranya atau anaknya sendiri. Di saat ruangan sunyi, Tyan mengeluarkan semua rasa penyesalan. Karena pantas saja, kursi ini sangat mudah di dapatkan oleh Tyan. Ternyata ada kecurangan di dalamnya

Tyan menjatuhkan dirinya pada kursi kekuasaanya, tempat dimana segala kejahatan telah Tyan sembunyikan.

"Kenapa kamu baru bercerita sekarang?" Tyan bahkan sangat tidak percaya.

Selain Andra Aileen yang telah membuatnya ketakutan, kini fakta yang lebih menyakitkan datang dari Naira Aileen.

"Seharusnya kamu lebih teliti, sebagai penegak hukum. Karena kamu berpihak kepada orang salah," tegas Naira.

BlindFoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang