67 ✨

14.8K 428 5
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuu

⨳ׅ🦢ֺ𝆹ֺHAPPY READING  ׅ 𔘓
*◝┈┈⋆┈┈⋆┈┈⊰✩⊱┈┈⋆┈┈⋆┈┈◜*


Di setiap tahunnya aku selalu ingin menolak untuk bertambah umur karena menjadi seorang anak kecil yang menangis karena meminta permen itu lebih menyenangkan dari pada harus menangis karena sakit hati atau kehilangan

~ Raffasya

Karena Gus Rahsya yang tidak pergi ke pesantren, hari ini Mayra menghabiskan waktunya bersama sang suami. Mumpung Gus Raffa sedang berada di asramanya kan

Gus Rahsya dan Mayra duduk berdua di halaman belakang dengan beralaskan tikar dan beberapa cemilan maupun minuman di depan mereka.

"Sudah enam belas tahun kita punya Raffa, saya tidak menyangka kalau dulu kamu mau menerima saya kembali"mendengar ucapan Gus Rahsya, Mayra tersenyum.

"Ya memang awalnya saat itu sangat berat untuk memaafkanmu dulu, tapi setelah malam dimana kita makan malam sampai akhirnya kamu nganter pulang dan pergi, aku jadi merasa bersalah. Aku jadi merasa kehilangan setelah kamu mengatakan kalau kamu akan pergi dan malam itu juga aku memutuskan untuk tidak bercerai dan memperbaiki semuanya"

Gus Rahsya membawa Mayra kedalam dekapannya "Saya pikir malam itu adalah makan malam terakhir kita tapi ternyata salah. Allah telah mengabulkan segala do'a do'a yang selalu saya panjatkan untuk meluluhkan hati kamu"

"Maafin aku waktu itu marah sama Gus"Gus Rahsya menggelengkan kepalanya dan menatap Mayra.

"Itu bukan salah kamu tapi salah saya"ujar Gus Rahsya.

"Mungkin kalau malam itu kita nggak makan malam, pasti sekarang Gus Rahsya udah sama perempuan lain bahkan udah punya anak dengan orang lain bukan sama aku"Gus Rahsya terkekeh mendengar penuturan istrinya.

"Kamu salah, justru sebelum saya pergi waktu itu saya telah berjanji pada diri saya sendiri kalau saya tidak akan pernah menikah lagi karena hanya kamu yang ada di dalam hati saya"

Mayra mengangguk"iya tapi Allah maha membolak-balikkan hati manusia jadi kan ya siapa tau kamu berubah Fikiran terus suka sama perempuan lain"

Gus Rahsya tersenyum mengusap puncak kepalanya Mayra"ya enggak lah.."

"Udah lama nggak jalan jalan kita jalan yuk"ajak Gus Rahsya setelah lama diam.

"Raffa?"

"Nggak usah diajak"Mayra mengerutkan keningnya.

"Dia pasti tetap mau ikut udah tau si Raffa nggak mau di tinggal"

"Itu anak sudah remaja tapi kelakuan masih kayak anak kecil"ujar Gus Rahsya.

Mayra berdecak pelan"anakmu"

"Anak kamu juga kan bikinnya bareng"Mayra melototkan matanya menabok tangannya Gus Rahsya.

"Kok malah di pukul"

"Salah siapa"Gus Rahsya menggelengkan kepalanya "kalau kita punya anak perempuan kayaknya seru"

CINTA SEJATI SANG GUS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang