52 ✨

18.7K 551 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuu

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🕊️🌹

───◆──┈••✾•◆❀◆•✾••┈──◆───

{ Happy Reading }🕊️

Menyesal tidak akan membuatmu kembali pada dirimu yang dulu. Kuncinya hanya satu yaitu berubah. Menyesal, kemudian merenungi semua kesalahan dan setelah itu mencoba untuk memperbaiki diri.

~ Natasya Al-Mayra

Demi mengejar target bab nya, In Syaa Allah saya panjangin aja.

____________________________

________________

_______

Sudah satu bulan Gus Rahsya mencari tau soal perempuan yang mereka temui di taman dulu. Namun sama sekali tidak ada hasilnya. Mayra juga membantu lewat ayahnya, namun tetap sama. Ayahnya Mayra selalu berkata tidak mendapatkan informasi apapun.

Dan kini, Gus Rahsya berada di ndalem sedang membicarakan hal penting bersama Kyai Hilmi dan juga para ustadz lainnya.

Dan disisi lain, Mayra berada di dalam kamar asramanya bersama teman temannya. Siang bolong seperti ini, fahza mengajak teman temannya untuk membuat rujak. Bukannya menolak, Mayra menyetujuinya. Padahal Bu Nyai baru saja mengingatkan untuk tidak memakan pedas pedas terlebih dahulu karena beberapa hari lalu Mayra sempat demam.

"Ehh itu cabenya di tambah lagi za"ujar Mayra saat Fahza hendak menghaluskan bumbu rujaknya.

Ning Nadia, Ais dan Fahza saling tatap "tumben Mayra minta tambah cabe lagi. Biasanya dia paling nggak ngebolehin kita kita makan pedas"bisik Ais pada Ning Nadia.

Ning Nadia mengidikan bahunya tanda tak tau. Sementara Fahza Sudah tersenyum senang karena Mayra menambahkan cabenya "nahh udah pas kan?"Fahza mengangguk menanggapi Mayra.

Fahza menghaluskan bumbu rujaknya. Ais, Ning Nadia dan juga Mayra mengupas dan memotong motong buah buahan nya. Mereka mendapatkan alat alatnya maupun bahannya dari ndalem karena Ning Nadia meminjamnya pada Bu nyai.

"Wahh enak nih kayaknya"ujar Fahza berbinar setelah melihat bumbu rujak yang telah selesai dia haluskan jadi.

Temannya menoleh "pedes banget kayak nya"ujar Ning Nadia.

Mayra mengambil mangga yang sudah di potong potong kecil kemudian mencoleknya dengan bumbu rujaknya.

Semua temannya menatap Mayra yang mengunyah mangga itu "gimana may?"tanya Fahza.

"Emmm enak banget. Cobain deh"Fahza turut mencobanya.

Fahza mendelikkan matanya merasakan pedas di lidahnya "kok pedes banget ya"ujar Fahza mengambil botol air di sampingnya.

CINTA SEJATI SANG GUS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang