"Silahkan masuk" Ucap Arion menpersilahkan Dean untuk masuk ke rumah adik iparnya itu.
Arion tak menampakkan wajah bengis sedikit pun. Lelaki itu cenderung datar seperti biasanya saat ia mengahadapi klien.
Dengan gagah Arion duduk berseberangan dengan Dean. Dean duduk singel di kursi paling dekat dengan pintu sedangkan Arion duduk di kursi singel paling dalam.
"Perkenalkan saya Arion yang menjadi wali para perempuan disini. Mohon maaf kalau tadi Pak..." Arion berpura-pura menanyakan nama laki-laki yang sebetulnya sudah ia ketahui.
"Dean" Jawab Dean cepat.
"Oh iya Pak Dean harus menunggu di luar terlalu lama" Jelas Arion, sengaja tidak langsung membuka siapa dirinya.
Dean menganggukkan kepala mengerti dan mencoba memberi tahu tujuannya datang ke rumah Alif tersebut "tidak apa-apa Pak. Sepertinya saya yang terlalu pagi untuk datang. Saya ingin bertemu dengan Manda, mungkin Pak Arion belum tahu, saya calon suami Manda, Pak"
"Calon suami?" Tanya Arion seakan terkejut.
"Iya Pak, saya kemarin tidak jadi menikahi Manda dikarenakan ada hal yang harus saya selesaikan lebih dulu. Saya berniat menjelaskan semuanya agar Manda tidak salah paham dan setelah itu kita bisa merencanakan kembali pernikahan kami" Jelas Dean.
Rahang Arion mulai mengeras. Emosinya sudah berada di puncak mendengar kalimat bualan yang Dean lontarkan. Sekuat hati Arion menahan emosinya guna menyelidiki lebih lanjut maksud dan tujuan laki-laki brengsek ini datang menemui istrinya lagi.
"Sebentar ya saya panggilkan Manda" Ucap Arion disetujui oleh Dean.
Arion yang tahu bahwa adiknya tengah menguping pembicaraan nya dengan laki-laki yang Hawa sebut cacing kremi ini di balik lemari pembatas antara ruang tamu dengan ruang keluarga, mencoba memanfaatkan adiknya itu.
"Dek, tolong panggilkan Kakak mu kesini. Adek tolong temeni nenek sebentar ya" Kata 'Kakak' sengaja Arion tekan guna mengirim sinyal pada Dean bahwa perempuan yang laki-laki itu cari adalah perempuan yang sudah tidak lagi sendiri.
"Iya Bang" Jawab Hawa sambil memberikan gerakan meninju pada arah dimana Arion dan Dean sedang bercengkrama. Persembunyian terbongkar berkat insting kakaknya yang tak pernah meleset. Belum lagi Hawa seakan muntah mendengar Arion yang mencoba kembali bermain peran dengan memanggil Manda dengan sebutan kakak. Ya, meskipun memang seharusnya Hawa memanggilnya tersebut karena sahabatnya itu sudah menjadi istri dari abang nya.
Dengan langkah malas, Hawa menuju kamar, dimana nenek Iroh beristirahat. Terlihat disana ada Manda yang sedang memijit kaki neneknya dengan serius tanpa tahu apa yang terjadi di luar.
"Kak... Di suruh ke depan" Ucap Hawa mencoba memecahkan konsentrasi Manda pada kaki nenek iroh.
"Kak?" Tanya Manda tak mengerti.
"Kan bener kamu sekarang istri Abang ku"
"Isshhh" Decak Manda.
"Cepet keluar sebelum suami mu itu makan orang"
Manda tertegun mendengar Hawa mengatakan itu. Otak pintarnya seketika memproses dan mengatakan kemungkinan besar suaminya, kakak Hawa tersebut ada di rumah saat ini.
Perasaan gugup menyerang perempuan itu seketika. Sejak pernikahan mereka kemarin, tak banyak ia berinteraksi dengan Arion. Mereka bahkan tak berbincang apapun meskipun masih dalam satu tempat yang sama. Arion bahkan tak melakukan kontak fisik yang berarti padanya. Penyematan cincin pun harus Maya wakili karena sepertinya lelaki itu enggan menyentuh Manda.
Lalu, sekarang laki-laki yang berniat untuk tidur seharian dan tak ingin di ganggu itu, mendadak muncul dengan seenaknya di rumah ini? Sungguh Manda tak tahu bahwa kakak Hawa itu, punya sifat sangat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARUNA
RomanceAwal nya tak pernah kenal sebelumnya, tak pula di jodohkan, keinginan menikah pun tak pernah terbesit, namun tiba-tiba hati Arion tergerak untuk menikahi sahabat adiknya itu.. Sayangnya, rencana untuk menikahnya tidak sesuai dengan kemauannya. Detik...