Empat Puluh Tiga

461 46 4
                                    

Terbukti bahwa apa yang sudah Allah takdirkan akan selalu baik, termasuk pernikahan dadakan kedua anak adam ini.

Siapa sangka semuanya akan secepat ini. Sekilat ini mereka bisa saling menerima, ikhlas menjalani dan berujung mendapat hadiah yang selalu menjadi salah satu tujuan dari bab pernikahan yaitu keturunan.

Berjalan dengan wajah penuh binar kebahagiaan Arion membawa Manda keluar dari kamar mandi setelah keterkejutan nya melihat benda pipih kecil itu menunjukkan garis dua. Garis yang selama dua bulan ini ia harap hadir nya.

Di peluknya erat tubuh kecil Manda, lalu dikecup nya dalam-dalam pucuk kepala istrinya itu "Terima kasih Sayang" Bisik Arion mesra mulai melepas kaitan tubuh mereka.

Lelaki yang awalnya tak ingin menikah itu, kini sujud syukur karena Allah teramat menyayangi nya, memberinya kehidupan yang bahkan dulu tak pernah ia impikan sekalipun gambaran yang Adit dan Maya berikan tak ubahnya keluarga cemara.

"Terima kasih Ya Robb.. Engkau ijinkan hamba mu yang penuh dosa ini untuk mendapat kebahagiaan dunia yang tiada tara" Bisik Arion pada bumi.

Dengan kehidupan yang sudah tertata sangat layak, dengan banyaknya keinginan yang mudah tercapai, tentu kehadiran janin dalam tubuh Manda menjadi pemenang dari banyaknya impian Arion juga Manda. Terlebih hidup Manda yang selalu bersinggungan dengan dunia anak-anak membuatnya selalu berharap secepatnya ia ingin memiliki duplikat dirinya atau Arion di muka bumi.

"Mas... Kok nangis?" Tanya Manda, begitu Arion menegakkan dirinya dengan banyak lelehan air mata membasahi paras nya.

Menempatkan diri tepat di sebelah Manda dan kembali memeluk istri dadakannya itu, Arion akhirnya mengungkapkan apa yang saat ini menjadi penyebabnya menangis "sebagai anak di luar pernikahan, diberi kesempatan mempunyai anak dengan cara baik itu anugrah Sayang"

Tubuh Manda menegang saat telinganya dengan jelas mendengar kata 'anak di luar pernikahan'. Otaknya memproses kata itu namun jawaban tak kunjung perempuan itu dapatkan "ma-maksud Mas apa?" Tanya Manda lirih.

"Saya bahagia, nanti anak saya di lahirkan dari pernikahan yang sah secara agama dan negara"

"Mas..."

Arion menarik pelan nafasnya kemudian menghembuskan nya "saya anak Papi tapi saya bukan anak Mami. Maaf saya belum menceritakan apapun tentang diri saya sendiri"

Reflek Manda melepaskan pelukan mereka dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya "Mas..."

"Saya tau kamu pasti gak akan percaya tapi itulah kenyataan nya"

Manda beberapa kali menggeleng samar menolak fakta yang sedang Arion ungkap. Bukan tak percaya akan apa yang suaminya kemukakan tapi kenyataan yang berbanding terbalik dengan apa yang tengah Arion ceritakan membuatnya amat sangat terkejut.

Perlakukan Maya terhadap Arion, begitupun sebaliknya, tak pernah menunjukkan bahwa mereka bukan berasal dari satu darah yang sama. Bahkan ibu dan anak itu terlihat harmonis dibandingkan dengan kebanyakan hubungan orang tua dan anaknya yang sudah dewasa. Maya benar-benar menyayangi Arion selayaknya anaknya sendiri, begitupun Arion yang selalu menempatkan Maya di tahta tertinggi di hidupnya.

Lalu tiba-tiba Arion mengungkap jati dirinya yang bertolak belakang dengan itu semua?
Bagaimana bisa Manda percaya dengan begitu mudahnya?

"Saya punya Ibu bernama Ibu Sella. Beliau meninggal setelah melahirkan saya akibat pendarahan. Dan Daddy yang saat itu menolong Ibu Sella meminta Mami untuk merawat saya dan melakukan induksi laktasi agar membuat saya menjadi anak susu nya"

"Jadi Papi..." Belum sampai Manda meneruskan ucapannya itu, dengan mantap Arion menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia paham apa yang sedang dipikirkan oleh sang istri.

KARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang