Setelah perdebatan panjang tempat tidur akhirnya Arion pasrah dan memperbolehkan Manda untuk tetap tinggal dan menjaga nya malam ini. Perempuan itu bahkan sudah menghubungi Hawa untuk menyiapkan baju gantinya nanti malam dan esok hari.
Klek..
Pintu terbuka tepat saat Arion dan Manda selesai sholat isya, membuatnya keduanya melonjak kaget "pakai cadar mu" Ucap Arion pelan tanpa menoleh pada Manda sedikitpun. Lelaki itu belum pernah sedikitpun melihat wajah istrinya tanpa kain penutup.
Untung saja pintu ruang perawatan Arion tak langsung mengarah pada ranjang pesakitan nya, masih ada sekat yang membatasi sehingga masih ada waktu bagi Manda mengenakan penutup wajahnya.
"Assalamu'alaikum Bang, gimana? Sudah enakan?" Tanya Maya.
Malam ini Maya kembali datang lengkap dengan Adit di sebelahnya.Manda segera menghampiri Maya dan Adit lalu bersalaman selayaknya menantu dan mertua yang baik. Setelahnya Maya menggiring Manda untuk duduk di sofa yang tak jauh dari tempat Arion tidur, membiarkan Adit berbincang dengan anak laki-laki nya.
"Ini, kata Adek ini baju yang kamu minta" Kata Maya sambil memberikan paperbag pada Manda.
Dengan sungkan akhirnya Manda menerima paperbag yang Maya ulurkan "jadi ngerepotin Mami kalau kayak gini, Hawa emang gak kerja Mi?"
"Kan habis jaga malam, otomatis besok adek mu libur"
Panggilan Maya terhadap Hawa yang sudah dirubah saat mertuanya itu berbicara pada nya membuat Manda semakin sadar dimana posisinya saat ini, yang sudah menyandang nyonya Arion.
"Tau gitu tadi Manda sendiri yang ambil Mi"
"Kamu kayak sama siapa aja sih, lagian Mami kan sejalan. Papi gak akan tenang kalau belum liat anaknya" Jawab Maya sambil mengarahkan pandangannya pada Adit dan Arion bergantian, membuat Manda juga melakukan hal yang sama.
Entah apa yang sedang menjadi topik perbincangan Adit dan Arion yang membuat mereka terlihat serius, tapi yang bisa Manda lihat bahwa mertua laki-laki nya itu sungguh menyayangi Arion dengan cara yang berbeda. Meskipun wajah Adit tak menampakkan senyum sama sekali, tangannya tak tinggal diam, berkali-kali Manda lihat tangan Adit mengelus pucuk kepala Arion, yang bukan lagi anak kecil.
"Sudah sejauh mana hubungan kalian? Ahh maksud Mami, kalian sudah ngobrol sampai mana?" Tanya Maya, membuat atensi Manda kembali pada ibu mertuanya.
"Kami suda berdebat Mi" Jawab Manda menahan senyum. Ingatannya terputar kembali pada perdebatannya dengan Arion beberapa saat lalu, yang membuatnya kembali panas dingin mengingat hanya tinggal sebentar lagi ia harus merasakan senjata makan tuan.
"Debat? Debat apa? Tapi Manda gak papa kan? Maaf ya pasti Abang gak mau ngalah ya" Rasa khawatir menghinggapi Maya begitu Manda mengatakan menantunya itu sudah berdebat dengan anaknya. Pasalnya, Arion sebagai anak tertua selalu punya sisi ego yang tinggi, terlebih Arion tak pernah dekat perempuan sebelumnya, sehingga sudah bisa di pastikan anak Sella itu sedikit keras. Dan itu lah yang ditakutkan oleh Maya, ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Manda ketika baru beberapa hari menikah sudah mendapat perlakuan tak mengenakkan dari Arion.
Mendengar penuturan Maya membuat Manda kembali menatap sang suami yang tak jauh dari tempatnya duduknya. Ada sedikit kejanggalan yang bisa Manda tangkap dari perbedaan penuturan Maya dan kenyataannya saat ia sudah berinteraksi dengan Arion "Manda mau nginep disini tapi Mas Arion minta Manda pulang"
"Ohh manggilnya Mas Arion ya?" Untung aja wajah Manda yang memerah tidak terlalu terlihat oleh Maya. Panggilan itu di pilih oleh Manda bukan karena panggilan sebelumnya jelek, hanya saja ia ingin membedakan panggilan nya dengan keluarga lainnya karena statusnya yang juga sudah berbeda "pasti Abang minta Manda pulang ya? Gak papa Manda pulang aja, paling nanti Kevin yang disini"
"Manda tetep disini Mi nemenin Mas Rion" Pernyataan Manda membuat Maya sedikit melongo. Tidak seperti biasanya, Arion yang biasanya akan mengusir semua orang untuk pulang saat laki-laki itu sedang dirawat, tiba-tiba kini putranya itu membiarkan Manda untuk tinggal? Sungguh perubahan yang membuat Maya terkejut.
"Manda yakin? Kok perasaan Mami gak enak ya? Jangan-jangan anak itu lagi ngerjain kamu lagi"
"Enggak kok Mi"
"Pulang aja ya sama Mami. Lagian Manda mau tidur dimana Sayang? Kamar VVIP nya penuh jadi kita hanya dapat kamar ini dan disini gak ada tempat lain buat tidur kecuali sofa ini"
Manda di buat salah tingkah dengan ucapan Maya. Menantunya itu bahkan sudah menunduk dalam-dalam, membuat Maya akhirnya geram dan berpikir yang tidak-tidak.
Dengan menahan kesal Maya akhirnya beranjak dan mendekat pada suami dan anaknya itu. Manda yang melihat itu hanya menghela nafas pasrah. Sudah bisa di pastikan setelah ini wajahnya akan semakin memerah apabila Arion sampai mengatakan dimana ia akan tidur.
"Bang... Yang bener aja kamu nyuruh Manda tidur di sofa, mana nyaman Bang? Ishhh jengkel Mami kalau kamu udah kek gini" Omel Maya.
Adit yang sudah melihat tanda bahaya pada tubuh istrinya, segera beranjak dari tempat duduknya dan meminta Maya untuk menggantikannya. Sedangkan Arion yang mendapatkan omelan itu hanya diam, mencuri pandang pada sangat istri yang masih terduduk di sofa tak jauh darinya.
"Bang!"
"Ishh Mami ini. Menantu Mami gak bilang dia mau tidur dimana?" Tanya balik Arion.
Maya menggeleng "ya udah pasti di sofa, dimana lagi coba? Jangan aneh-aneh deh Bang, kamu mau ngerjain Manda kan, kamu nyesel dinikahin sama wanita sebaik itu?"
Arion mengusap wajahnya kasar, mendengar kesimpulan yang Maya buat "Astaghfirullah kenapa pikiran Mami kemana-mana. Yang nyesel siapa sih Mi? Orang Abang juga mau sendiri kan? Jangan mikir yang enggak-enggak deh, nanti bisa nular ke yang lain" Ucapan terakhir Arion cukup membuat Manda tersindir dan tak enak hati sendiri.
"Ya udah biar Manda pulang sama Mami Papi"
"Coba tanya menantu Mami itu mau apa gak? Manda sendiri yang minta nginep disini Mi"
"Tumben kamu mau? Biasanya juga ngusir semua orang"
"Istri Arion ternyata keras kepala Mi, kayaknya Abang bakalan kalah terus-terusan deh"
Adit tergelak mendengar penuturan anak sulung nya tersebut "akhirnya ngerasain apa yang Papi rasain ya Bang? Padahal masih beberapa hari nikahnya. Hahahaha" Ejek Adit.
Tawa Adit terhenti karena lirikan maut Maya, istri nya itu tak sedang dalam mode bercanda. Sepertinya keinginan Manda untuk tetap tinggal cukup membuat Maya tak bisa santai.
"Ya udah kalau Manda mau tetep nginep disini, Mami bakalan nambah extra bed"
"Lahh untuk apa?" Tanya Arion pura-pura tak mengerti.
"Buat Manda tidur, Bang, buat apalagi coba?"
"Ngapain Mi? Menantu Mami itu minta tidur seranjang sama Abang kok" Ucap Arion sambil menatap Manda yang sudah salah tingkah akibat ucapannya.
Membuat Maya dan Adit juga ikut menatap Manda dari kejauhan."Manda makanannya Mami taruh di meja cepat makan, beberes dan istirahat. Mami pulang dulu. Ayo Pi" Maya mulai berjalan kearah pintu namun sebelum pasutri itu menghilang di balik pintu, Maya kembali berujar "Bang, Mami gak mau besok pagi dapat laporan ada ranjang berdencit ya"
.
.
.11022024
Borahe 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
KARUNA
RomanceAwal nya tak pernah kenal sebelumnya, tak pula di jodohkan, keinginan menikah pun tak pernah terbesit, namun tiba-tiba hati Arion tergerak untuk menikahi sahabat adiknya itu.. Sayangnya, rencana untuk menikahnya tidak sesuai dengan kemauannya. Detik...