Dua Puluh Tujuh

545 56 3
                                    

Allah menciptakan hidup ini selalu satu paket, selalu berimbang dan selalu adil.

Kalau kemarin engkau di buat Allah bersedih, jangan lupakan bahwa Allah tak hanya menciptakan kesedihan saja, Allah juga menciptakan kebahagiaan sebagai penawarnya.

Juga, Manda. Semua yang terjadi hari ini, membuatnya sadar bahwa pernikahan nya memang tak salah. Allah sengaja mengirim Arion dan keluarganya untuk mengobati luka yang Dean ciptakan. Meskipun sebelumnya, tak bisa di pungkiri bahwa ia sempat meragukan pernikahan nya dengan Arion ini.

Benar kata orang, hadiah terbaik adalah apa yang kau miliki saat ini dan takdir terbaik adalah apa yang sedang kau jalani.

Terketuk nya hati Manda jelas ada campur tangan Allah di dalamnya. Legowo nya Arion juga pasti ada Allah yang membolak balikkan hatinya. Karena bagaimana pun pernikahan bukan segala sesuatu yang bisa di remehkan. Ibadah seumur hidup yang juga punya cobaan seumur hidup.

Banyak macam cobaan bagi perempuan yang sudah dan akan menikah, di terima di keluarga suami tanpa embel-embel, tentu menjadi salah satu dari sekian banyak cobaan itu. Belum lagi keinginan di perlakuan dengan layak dan tidak di campuri setiap urusan dapur mereka berdua juga salah satunya.
Dan hampir saja, Manda melewatkan kesempatan berharga itu kemarin karena penolakan nya kembali pada Arion.

Ya, sebelum akhirnya menyetujui pernikahan ini, Manda pernah menolak Arion kembali saat nama laki-laki itu di cetuskan untuk di nikahkan dengannya setelah kepergian Dean.

Penolakan Manda jelas berdasar. Banyak faktor yang membuat perempuan itu lebih rela gagal menikah daripada harus diperistri Arion. Dengan riwayat pernah menolak lamaran Arion, bukan tidak mungkin Manda akan di cap sebagai perempuan yang suka mempermainkan perasaan laki-laki oleh kakak Hawa itu.
Belum lagi nama Arion yang tak pernah ada dalam benaknya, tak pernah ia kenal sebelumnya, ditambah lagi, sikap dan sifat mereka terlalu bertolak belakang, juga strata keluarga pun kalah jauh. Terlalu komplek untuk perjalanan seumur hidup mereka.

Mungkin bagi kakak Manda, Alif masuk ke dalam keluarga Hawa hanya perlu menunjukkan bahwa dirinya pekerja keras dan bisa membahagiakan Hawa semua akan beres. Tapi untuk perempuan, jelas tak sesimpel itu. Banyak contoh perempuan di luar sana yang akhirnya mendapat tuntutan yang sangat besar untuk menyetarakan ketidakseimbang itu, terlebih Manda hanya seorang guru di taman kanak-kanak.

Bayangkan saja, seorang pemimpin perusahaan menikah dengan guru honorer akan jadi seperti apa?
Ini bukan tentang baik dan jeleknya profesi tapi ini tentang cara keduanya menjalani hidup. Karena sudah bisa di pastikan, alur kehidupan mereka sudah sungguh berbeda dan pasti, pola pikir dan cara mereka menjalani hidup pasti berbeda pula.

Namun takdir sepertinya menutup mata akan perbedaan itu. Takdir tak memberi kesempatan pada keduanya untuk memilih. Mereka hanya diberi cara baik yaitu saling menerima.
Ya, berprasangka baik terhadap takdir adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukan saat ini. Tidak lagi peduli nanti kedepannya bagaimana, hanya perlu percaya Allah tak akan memberikan kesengsaraan hidup pada hambanya diluar kemampuan hamba itu sendiri.

Dan Manda bisa lihat, Arion sedang mengupayakan itu.

Lelaki itu sedang berdamai dengan takdir yang sudah membawanya harus kembali menjalin hubungan Manda. Perempuan yang menolaknya itu, membutuhkan nya untuk merawat luka nya akibat laki-laki lain. Sungguh sulit bukan? Tapi Arion seolah mengesampingkan sakitnya itu.

Seperti saat ini, saat Maya hanya ingin Manda membersamai nya selalu, laki-laki itu datang dan meminta Maya untuk tidak menekan istrinya dengan tuntutan yang tak semua orang bisa lakukan. Membersamai tentu harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi, entah bagaimana nantinya, menyakiti dan disakiti pasti ada, dan sekali lagi, itu tidak mudah karena masalah hati tak bisa di sama rata.

KARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang