part 53

43K 3K 190
                                    

Bunyi bel yang terus-menerus berbunyi mengusik tidur Edward. Ia hendak mengangkat tangannya tetapi tak bisa dan saat menyadari kalau penyebab nya ialah Lyora yang masih tertidur pulas dipelukannya. Kedua sudut bibir Edward terangkat. 

Wanita itu sepertinya juga terusik dengan bunyi bel. Namun, bukannya bangun Lyora malah menyerukan tubuhnya lebih erat lagi dalam pelukan Edward. Membuat Edward ingin sekali mengabaikan orang yang berada dibalik pintu penthousenya. 

Ck, Ia lupa memberitahu Teguh untuk tidak menganggunya pagi ini. 

Semalam Ia memang menyuruh Teguh datang kesini pukul 6 karena Edward memiliki penerbangan pukul delapan nanti. Dan sebelum itu Teguh harus menyiapkan koper Edward. 

Tetapi itu semua adalah rencana sebelum Lyora memasrahkan diri padanya dan mereka mengarungi malam penuh peluh kemarin. 

Setelah berhasil melepaskan pelukan Lyora. Edward mengelus surai panjang Lyora serta melabuhkan sebuah kecupan kecil di bibirnya. 

Edward keluar hanya dengan celana boxernya dan membukakan pintu untuk Teguh. 

"Selamat pagi, Tuan" 

Edward mengangguk dan mempersilahkan Teguh masuk. Saat asistennya itu mengatakan "Saya akan menyiapkan pakaian Tuan terlebih dulu". 

Edward langsung mencegah. Tidak mungkin Ia membiarkan Teguh masuk ke dalam kamarnya dengan Lyora yang masih tidur hanya dengan kemeja putihnya semalam. 

"Tidak usah. Aku sepertinya tidak fit hari ini" 

Teguh memiliki perasaan tidak enak sambil menunggu lanjutan kalimat Tuannya. 

"Aku akan menghubungi Edmund untuk menggantikanku" 

Benar saja, Edward membatalkan kepergiannya hari ini. Dan yang bisa Teguh lakukan hanya mengangguk kaku saja. Kemudian undur diri dari penthouse Edward. 

... 

Setelah kepergian Teguh. Edward mencari-cari ponselnya. Ia menyusuri kamar kemudian ruang kerjanya hingga baru teringat kalau ponselnya ada didalam kantung celana yang semalam Ia lepaskan begitu saja di lantai kamar. 

Tiga kali panggilannya tidak diangkat oleh Edmund membuat Ia berdecak. Edward tengah berada di balcon agar suaranya tidak mengganggu Lyora yang masih pulas. 

"Halo. Mr Leonard?" Suara menggoda itu menyapanya. 

"Dimana Edmund?" Tanya Edward tanpa basa-basi walau dalam hatinya Ia mengumpati Edmund dengan sumpah serapah. 

Adiknya memang kerap kali hubungan selibat sejak menyadari kalau tunangannya berselingkuh. Edward yakin kalau wanita yang mengangkat panggilannya ini ditemui oleh Edmund pada pesta ulang tahunnya semalam. 

Kemudian terdengar nada manja perempuan itu membangunkan Edmund yang membuat Edward bergidik ngeri. 

"Hm. Ada apa Kak?" 

"Kau gantikan Aku ke Bintan--"

"Itu kan pekerjaanmu" Sela Edmund kesal. 

"Teguh akan menunggu mu di Bandara" 

"Kak" 

"Tidak usah membantah. Lakukan saja atau Aku akan memberitahu lokasimu saat ini--" 

"Iya. Okay. I'm going to that fucking resort. Kau puas?" 

Memang ancaman untuk memberitahukan kelakuan adiknya itu pada Sofia selalu menjadi senjata ampuh bagi Edward. Edmund pasti tidak ingin Sofia melabraknya saat ini juga dan menikahkan dirinya dengan teman selibatnya. 

Blame The Cupid [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang