15. Menembak

49 4 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter lima belas.☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Tetap semangat membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup ini dan tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪

Selamat membaca





"Diam!" bentak abangnya Honey saat Badsha tak bisa diam sedari tadi, mulai dari restoran sampai sekarang mereka berada di salah satu tempat pelatihan menembak.

Badsha yang mendapatkan bentakkan, langsung kicep dibuatnya. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling untuk melihat area tempat dirinya sekarang berada, ia mengerutkan kening merasa asing dengan tempat tersebut, "ini di mana?" Dirinya menatap Honey yang berdiri dibelakangnya.

"Tempat pelatihan menembak milik Aldary," jawab Honey tersenyum, ia mengelus rambut Badsha yang panjang, namun mendapatkan tepisan oleh sang empunya rambut.

"Apa sih, gak usah pegang-pegang!" sentak Badsha melototkan matanya yang justru mendapatkan senyuman gemas dari abang-abangnya Honey. Badsha mengusap tengkuk lehernya ketika memergoki semua orang yang ada disekitar senyum-senyum tak jelas, "kalian kok senyum-senyum gitu? kek orang gila lah gue lihat." Badsha langsung mendapatkan tatapan tajam dari abangnya Honey setelah mengatakan kata itu.

"Bercanda, gak usah marah gitu lah," seloroh Badsha tersenyum kikuk.

"Kenalin, saya abang pertama Honey. Arzan Hasan Aldary."

"Saya Barzan Hadan Aldary."

"Ketiga, Arfan Husen Aldary."

"Abang bungsunya Honey, Rafkan Hudan Aldary."

Satu persatu abang Honey memperkenalkan namanya dan menjabat tangan Badsha dengan berbagai ekspresi dan nada yang juga berbeda. Mereka berumur 26 tahun, seumuran lah dengan kakak-kakaknya Badsha.

"Kembar," cetus Badsha mengomentari wajah mereka seraya mengangguk sebagai respon atas ucapan abangnya Honey, "kalau kalian siapa?" tanyanya pada kelima cowok yang diam sedari tadi.

"Sepupunya Honey, Revano Afif Aldary," jawab Revano sebagai abang sepupu Honey yang tertua. Kalau Badsha bisa taksir sih umurnya sekitar 27 tahun, lebih tua satu tahun dari kakaknya.

"Saya Aleon Khalid Aldary," jawab Aleon. Kalau ada yang bertanya umur, jawabannya 25 tahun.

"Kalau saya Daniel Khalaf Aldary," jawab Daniel, ia merupakan kembarannya Aleon. Bekerja sebagai dokter, sedangkan Aleon berprofesi sebagai dosen fakultas manajemen bisnis.

"Kalau kami kembar juga, saya Satya Aldary dan ini kembaran saya, Samuel Dietrich Aldary," jelas Satya seraya merangkul pundak kembarannya, "umur kami 24 tahun, delapan bulan di atas Honey." Tutup Samuel tersenyum tipis.

Badsha menganggukkan kepalanya mengerti, walaupun sedikit pusing karena abangnya Honey kebanyakan menurutnya. "Salam kenal semuanya, Bang," ujarnya tersenyum tipis.

"Sekarang kita ke tujuan langsung!" tegas Arzan membuat Badsha mengerutkan keningnya bingung dengan maksud dari ucapan abang pertama Honey tersebut. "Kemari, Badsha!" pinta pria berprofesi sebagai CEO itu sembari menarik tangan Badsha hingga berdiri disampingnya, ia memberikan salah satu senjata api berjenis revolver pada calon adik iparnya itu yang justru dibuang langsung oleh Badsha.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang