31. The Wedding of Kaysha And Fahmi

26 1 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter tiga puluh satu.☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Jadi tetap
Semangat untuk membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup dan selalu tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪








Selamat membaca





Enam Minggu kemudian...

"Saya nikah dan kawinkan engkau, Fahmi Ahmad bin Hanafi Ahmad dengan putri sulung saya yang bernama Kaysha Alghifhari binti Alghifhari Badaindra dengan mas kawin berupa, uang tunai sebesar 20 juta rupiah, $47 dolar Amerika Serikat dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai!" ucap Badai menggenggam tangan Fahmi yang duduk dihadapannya yang berbatasan langsung dengan meja yang diatasnya terdapat kitab suci Al-Qur'an.

Hari ini adalah hari di mana Fahmi dan Kaysha melangsungkan pernikahan secara resmi mereka, acara diadakan di sebuah gedung yang ada di ibukota. Tidak banyak undangan yang hadir, hanya beberapa kolega bisnis dari papa Fahmi dan Badai saja.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Kaysha Alghifhari binti Alghifhari Badaindra dengan mas kawin tersebut, tunai!" jawab Fahmi dengan satu tarikan nafas.

"Bagaimana, saksi? Sah?" tanya penghulu yang duduk di samping Badai kepada para saksi dan tamu undangan yang hadir.

"Sah!!!" jawab saksi dan tamu undangan dengan berseru.

"Alhamdulillah," ujar penghulu memimpin doa untuk pernikahan Fahmi dan Kaysha, "amin ya rabbal Al-Amin," lanjutnya ketika sudah selesai berdoa, kemudian dirinya memberikan beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh kedua pengantin.

"Selamat kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri yang sah di mata hukum, semoga menjadi pasangan yang sakinah, mawadah, dan warahmah," tutur sang penghulu mendoakan yang terbaik untuk pernikahan Fahmi dan Kaysha.

"Amin, Pak, terima kasih," balas Fahmi dan Kaysha barengan.

Setelah acara akad nikah selesai, kini Fahmi dan Kaysha akan melakukan sungkeman kepada orang tua masing-masing, dimulai dari Hanafi dan Kaina.

Fahmi bertekuk lutut dihadapannya Hanafi seraya berkata, "Pah, aku minta maaf atas semua kesalahan yang pernah aku perbuat selama ini, dan makasih karena udah mau merawat dan membesarkan aku hingga saat ini." Sambil menciumi punggung tangan Hanafi.

"Iya sama-sama, Nak. Papa harap kamu bisa jadi suami yang baik buat istri dan ayah teladan untuk anak-anakmu kelak," harap Hanafi pada anak semata wayangnya seraya mengelus puncak kepala Fahmi.

Setelah selesai sungkeman dengan sang papa, Fahmi berpindah ke sang mama. Dirinya melakukan hal yang sama seperti pad sang papa, yaitu meminta maaf dan doa restu begitu pula dengan Kaysha.

"Pah, mohon doa restunya ya. Aku juga minta maaf sama papa karena kesalahan yang aku perbuat selama ini yang buat papa kecewa dan berujung sakit," ucap Kaysha meminta maaf dan doa restu pada sang papa setelah dirinya meminta restu kepada orang tua Fahmi terlebih dahulu.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang