51. Gak Jadi Kawin

19 1 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter lima puluh satu. ☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow. 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Jadi tetap
Semangat untuk membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup dan selalu tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪









Selamat membaca





Anggara mengerutkan dahinya mendengar jawaban Gasha, masa lalunya? emang ada apa dengan masa lalunya?

"maksud kamu apa?" tanya Anggara mendekati sang istri yang sudah selesai mengurus Adara.

"Pikir aja sendiri kenapa kamu selingkuhi aku!" sentak Gasha kemudian berjalan ke kamar, namun suara Anggara yang melarangnya untuk ke luar terdengar membentak yang membuat Adara terkejut dan berakhir nangis.

"Kalau kamu ke luar, kita cerai!" teriak Anggara dengan nafas memburu akibat terlalu emosi dengan sikap sang istri yang tidak dewasa dalam menghadapi masalah.

Gasha membalikkan badannya untuk menatap Anggara, ia menggelengkan kepalanya merasa tidak percaya dengan perkataan Anggara yang mudah sekali mengucapkan kata cerai.

"Segampang itu kamu ngomong kata pisah? kamu gak mikirin Adara? lebih mementingkan wanita itu dari pada keluarga kamu? anak, istri kamu, hah?!" hardik Gasha menatap tajam sang suami.

"Kamu yang egois Gasha! kamu mengabaikan kewajiban kamu sebagai seorang istri, kamu gak ngurus aku selama tiga hari ini! kamu yang minta aku kek gini, Gasha!" tuduh Anggara menghampiri sang istri lalu merebut Adara yang semakin menangis kejar akibat bentakkan dan teriakan yang ia dengar dari orang tuanya.

Gasha tidak memberikan Adara untuk digendong ataupun diambil oleh Anggara, dirinya menarik kembali anaknya yang hampir berada di gendongan sang suami.

"Aku udah bertahan untuk tinggal di sini selama ini ya, Anggara, tapi kamu yang nuntut aku yang gak-gak!" balas Gasha berteriak hendak berjalan menuju ke luar kamar, namun Anggara justru mendorongnya yang membuat ia tersungkur dan Adara terlepas dari gendongannya. Sehingga bayi yang baru menginjak usia bulan ke-10 itu terjauh dengan kepala membentur pintu yang masih tertutup.

"Adara!" teriak Gasha langsung menggendong sang anak yang sudah pingsan dengan darah mengalir deras di keningnya, "ya Allah, Nak, bangun. Jangan gini nak, maafin mami," sesal Gasha memeluk Adara yang bersimbah darah.

"Udah jangan nangis, kita bawa Adara ke rumah sakit," ucap Anggara yang berusaha untuk tenang dan menuntun sang istri untuk ke luar kamar.











★★★★★

"Kenapa ini bisa terjadi, hah?!" bentak Badai mencengkram kerah baju kerja Anggara, dirinya baru datang ke rumah sakit tempat Adara dirawat.

Mendengar sang cucu masuk ke rumah sakit akibat jatuh, membuat Badai dan Quinnsha langsung meluncur untuk melihat kondisi Adara. Badai marah karena mengetahui sebab Adara jatuh itu akibat kelalaian Gasha dan Anggara.

Adara mengalami benturan yang cukup keras di kepalanya, sehingga bayi malang itu harus melakukan operasi karena bagian tengkorak kepalanya mengalami kebocoran dan jadwal operasinya akan dilakukan sore itu juga.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang