43. Sahabat Lama

17 2 1
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter empat puluh tiga. ☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow. 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Jadi tetap
Semangat untuk membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup dan selalu tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪









Selamat membaca





Setelah sampai di rumah sakit kembali, Yasha langsung menunjukkan kamar rawat Reyvan. Untuk Quinnsha dan yang lainnya, mereka sudah pulang. Saat Badai dan Yasha ke luar dari kamar, mereka sampai di rumah. Badsha langsung marah-marah karena ditinggal oleh Badai yang berakhir kecapekan dan tidur di kamar orang tuanya.

Awalnya Quinnsha ingin ikut karena takut Badai akan marah dan melukai Reyvan, namun Badai melarangnya dan mengatakan tidak akan marah. Quinnsha pun pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Lebih baik ia diam di rumah menemani Badsha.

"Tunggu sini," pinta Badai setelah ia dan Yasha sampai depan ruang rawat Reyvan.

"Tapi, Pah," tolak Yasha yang ingin ikut masuk menjaga Badai, barang kali sang papa akan marah-marah di dalam.

"Tunggu di sini!" sanggah Badai menekan katanya dan mendudukkan Yasha di kursi depan ruang rawat Reyvan.

Yasha pun pasrah, lebih baik dirinya menuruti kemauan sang papa dari pada membuatnya marah. Badai pun masuk tanpa mengetuk pintu. Sesampainya di dalam, ia melihat Reyvan dan kedua orang tuanya ada di dalam.

Reyvan terkejut melihat keberadaan Badai, ia tidak menyangka bahwa orang tua dari Yasha itu datang malam-malam begini.

"Om Badai?" Reyvan mendudukkan dirinya karena sebelumnya ia berbaring.

"Betul kamu ada hubungan sama anak saya?" tanya Badai to the point tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.

"Betul, Om. Setelah saya sembuh, saya akan ke rumah om untuk meminta maaf dan restu kembali," jawab Reyvan mengangguk.

"Duduk dulu, Pak," pinta Nafis menghampiri Badai yang berdiri di samping brankar sang anak. Ia pun terkejut dengan kehadiran Badai secara tiba-tiba. Padahal dirinya akan datang ke rumah Badai untuk menemuinya besok pagi, tetapi orangnya sudah menghampirinya duluan.

"Tidak perlu," tolak Badai tidak menatap Nafis, dirinya masih menatap Reyvan dengan tajam.

"Apa alasan Anda untuk mendekati Yasha?" tanya Badai menaikkan alisnya.

Badai perlu tau apa alasan Reyvan mendekati Yasha kembali, bukannya orang tuanya berusaha menjauhkannya dari Yasha dengan cara menjodohkan ia dengan perempuan lain.

"Karena cinta, cinta saya dari dulu tidak pernah berkurang terhadap Yasha. Saya tidak pernah mencintai wanita manapun selain Yasha, Om," jawab Reyvan dengan mantap tanpa berpikir panjang.

"Termasuk mantan calon istrimu?" tanya Badai yang membuat Reyvan terkejut.

Dari mana Badai bisa mengetahui semuanya? dirinya tidak pernah memberitahu apapun kepada Badai. Nafis dan Tessa pun tak kalah terkejutnya. Keduanya tidak tau mengapa Badai bisa mengetahui tentang calon Reyvan. Namun, mereka tidak mau mengikut campur terlebih dahulu, biarkan Reyvan yang akan meyakini Badai. Barulah nanti Nafis akan turun tangan.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang