33. Diperkaos

31 1 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter tiga puluh tiga.☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Jadi tetap
Semangat untuk membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup dan selalu tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪








Selamat membaca





"Baby!" panggil Honey sesaat ia melihat Badsha hendak melajukan motornya meninggalkan parkiran kampus.

"Lo bisa gak sih, gak usah panggil gue baby di kampus?!" sentak Badsha menatap jengah Honey yang selalu memanggilnya dengan sebutan baby saat mereka lagi ditempat umum seperti ini.

"Maaf, gak lagi. Janji," jawab Honey, "kamu mau pulang?" tanyanya.

"Iya, kenapa? mau nebeng?" jawab Badsha yang membuat Honey mengangguk, "ayo naik," ajaknya yang langsung dikerjakan sang kekasih.

"Sudah, Mas," ucap Honey ketika ia sudah duduk di boncengan Badsha.

Badsha langsung menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

"Badsha," panggil Honey dengan tangan melingkar di perut Badsha.

Badsha menoleh sekilas, dirinya masih fokus menyetir karena jalanan di siang hari ini cukup ramai.

"Kita kerumah aku, yuk," ajak Honey mengecup pipi Badsha yang membuat sang empunya terkejut yang langsung mengerem motornya secara mendadak.

Badsha menepikan motornya, dirinya meneguk ludah susah payah, ia merasakan panas pada pipinya. Dirinya menutupi pipinya menggunakan kedua tangannya.

"Kenapa?" tanya Honey melihat tingkah aneh sang kekasih.

"Gak, gapapa. Tadi kamu ngomong apa? Mau ke mana?" jawab Badsha menggelengkan kepalanya untuk menutupi rasa gugup dan detak jantung yang memburu.

"Ke rumah aku, kita mampir ke sana. Rumah sepi kok, gak ada orang," balas Honey yang kembali mencium pipi Badsha, dirinya ingin mengerjai sang kekasih.

"O–oke," ucap Badsha mengusap pipi bekas ciuman Honey.

Honey kembali mencium sang kekasih, tetapi kali ini bukan di pipi, melainkan di bibir yang membuat Badsha membulatkan mata dan meneguk salivanya dengan susah payah.

Badsha memilih tidak memperdulikan reaksi berlebihan yang diberikan tubuhnya atas ciuman dari sang kekasih, dirinya kembali melajukan motornya menuju kediaman Honey.

Sesampainya di rumah Honey, Badsha dan Honey turun dan masuk ke dalam rumah tersebut.

"Orang tua kamu memang gak ada?" tanya Badsha yang tidak sadar memanggil Honey dengan sebutan kamu.

"Iya, mereka kerja," jawab Honey berjalan ke luar lift dengan diikuti Badsha ketika lift tersebut sudah sampai di lantai tiga tempat kamarnya berada, "ayo masuk," ajaknya mempersilahkan sang pacar masuk ke kamarnya.

"Iya," jawab Badsha masuk ke kamar Honey, dirinya mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar yang bercat 'kan warna hitam dan pink itu.

Badsha meletakkan tas kuliahnya di atas kasur milik Honey kemudian ia melepaskan sepatu dan kaos kaki yang membalut telapak kakinya. "Aku pinjam toiletnya ya?" Ia meminta ijin pada sang pemilik kamar karena sudah kebelet.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang