56. Selamat Datang Reysha Alfhano Afkar

17 2 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter lima puluh enam. ☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Jadi tetap
Semangat untuk membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup dan selalu tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪










Selamat membaca





"Nakula, aku mau bicara penting sama kamu," ucap Badai yang baru bertamu kediaman sahabat lamanya.

"Masuk dulu, Badai," pinta Nakula menyingkir untuk memberikan jalan Badai agar masuk ke dalam rumahnya.

"Di luar saja," tolak Badai berjalan menuju kursi yang berada di teras rumah Nakula lalu mendudukinya.

"Mau bicara apa?" tanya Nakula mengikuti Badai duduk di depannya.

"Gini, aku mau meluruskan permasalahan yang terjadi antara Naysha dan Naufal," ucap Badai membuka percakapan mereka, dirinya memperbaiki posisi duduknya karena topik pembicaraan yang serius.

"Permasalahan? masalah apa?" tanya Nakula bingung dengan perkataan Badai, ada masalah apa dengan Naufal dan Naysha? kenapa ia tidak mengetahui permasalahan anaknya?

"em, gini. Jadi Naysha kemarin aku ajak buat makan siang bareng, anak-anak aku yang lain juga ikut. Nah pulangnya Naufal nelpon Naysha, Naufal nanya kenapa Naysha telat angkat telponnya. Naysha salah jawab, dia jawab kalau baru makan malam, padahal makan siang," jelas Badai permasalahan yang sedang dihadapi oleh sang anak, Naysha menceritakan semuanya hingga berakhir dengan Naufal memutuskan hubungan mereka.

Naysha sampai nangis-nangis sesegukan saat menceritakan masalahnya, dirinya tidak mau jika sampai putus dengan Naufal, sang pacar. Badai terpaksa turun tangan untuk meluruskan permasalahan tersebut, karena Naufal mem-blokir seluruh kontak Naysha, termasuk nomor dirinya.

"Karena masalah itu, Naufal sampai memutuskan hubungan mereka. Anak aku sampai nangis-nangis karena diputuskan oleh Naufal, padahal kalau aku sih ya biarkan aja. Mau putus situ atau gak ya biarkan, toh banyak laki-laki di luar sana yang lebih baik dari anak kamu yang sok sibuk itu," sambung Badai sedikit menyinyir Naufal, biarkan saja Nakula tersinggung, toh dirinya tidak salah 'kan.

Nakula sekarang mengerti permasalahan yang terjadi antara Naufal dan Naysha, dirinya mengangguk.

"Ya udah, nanti aku bicarakan soal ini sama Naufal, Badai," balas Nakula tersenyum.

"Sekarang aja lah bilang, biar anak aku gak nangis karena nomornya di-blokir sama Naufal," pinta Badai menatap Nakula serius, dirinya sudah menebak kalau ia pulang Naysha akan menangis jika nomor belum dibuka oleh Naufal.

"Masalahnya anak aku lagi ke Brunei sekarang," balas Nakula cengengesan dan menggaruk tengkuknya. Memang Naufal tadi pagi, sekitar jam 3 pagi ia berangkat ke Brunei Darussalam untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagai arsitek. Padahal ia baru tiga hari di rumah karena sebelumnya ia berada di kota Serang agar mendapatkan inspirasi untuk bahan cerita novelnya.

"Ck, baru juga dibilangin, udah ke luar negeri aja tuh anak," gerutu Badai berdiri dari duduknya, "telpon aja kalau gak, suruh buka block-an dia di nomor Naysha," pintanya.

"Iya nanti aku coba telpon dia, itupun kalau bisa ya. Aku gak janji," ujar Nakula karena sang anak kalau sudah berada di luar kota atau luar negeri sulit untuk dihubungi.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang