14. Calon Abang Ipar

56 3 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter empat belas.☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Tetap semangat membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup ini dan tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪


Selamat membaca





"Reyvan Afkar, putra semata wayangnya bapak Nafis Afkar dan ibu Tessa Afkar," ucap Badai membaca profil Reyvan yang sekarang berdiri di depannya, "orang yang sudah menyakiti fisik dan batin putri keempat saya, Yasha Alghifhari," sambungnya menggebrak meja dengan keras membuat Reyvan terlonjak kaget.

"Anda datang ke rumah saya dan berjuang untuk mendapatkan restu dari saya, tapi apa yang Anda lakukan terhadap anak saya, hah?!" bentak Badai mencengkram kerah baju Reyvan.

"M–maaf, Om," cicit Reyvan menundukkan kepala.

"Saya tidak membutuhkan maaf dari Anda!" Badai membentak dengan menghempaskan tubuh Reyvan hingga mundur beberapa langkah, "tinggalkan Yasha!!!" tekannya bersedekap dada.

"G–gak Om, saya tidak mau tinggalkan Yasha, Om. Saya cinta sama anak om," tolak Reyvan dengan berlutut dihadapan Badai.

"Percuma kamu cinta sama Yasha, tapi orang tua kamu tidak merestui hubungan kalian!" tekan Badai menendang Reyvan hingga tersungkur ke belakang, "ke luar dari ruangan saya sekarang!" usirnya menunjuk pintu ke luar.

"T–tapi, Om?" Reyvan mendongak menatap Badai.

"Ke luar!!!" bentak Badai dengan tangan menggebrak meja sangat keras.

"Maaf, Om," cicit Reyvan berjalan ke luar ruangan Badai.

Sedangkan Badai mengusap wajahnya penuh frustasi, ia menduduki kursi kebesarannya dan mengatur nafas yang memburu akibat emosi yang tak terkontrol.

"Permisi, Calon papa mertua," ucap Haikal dengan mengembulkan kepalanya diantara pintu ruangan Badai yang terbuka sedikit.

"Ada apa?" Badai menatap pacar dari Harsha seraya bertanya dengan malas.

"Hehe, gak apa-apa, Calon papa mertua. Cuma ma–,"

"Kalau gak ada keperluan, lebih baik gak usah kemari kamu!" Badai dengan cepat memotong ucapan Haikal.

"Ya udah deh, mungkin calon papa mertua ada masalah. Aku permisi," pamit Haikal menutup pintu ruangan Badai kembali, "huh, padahal mau ngajak main catur, selagi aku libur 'kan. Ya udah deh lain kali aja," gumamnya menghela nafas dan berjalan pulang.









★★★★★

"Loh kok udah pulang?" tanya Tessa melihat anak semata wayangnya pulang di jam sepuluh pagi padahal biasanya Reyvan pulang pukul dua siang.

Reyvan tidak menjawab, ia terus berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. "Reyvan sejak kapan kamu kurang ajar?!" bentak Nafis yang duduk di sofa ruang tamu.

"Sejak papa pukul Yasha!" balas Reyvan tetap berjalan tak menghiraukan teriakkan sang Papa.

"Berhenti kamu Reyvan!" teriak Nafis menghampiri Reyvan, lalu membalikkan badan anaknya menghadapnya.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang