19. Terluka

78 4 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter sembilan belas.☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Tetap semangat membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup ini dan tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪

Selamat membaca





"Tau apa yang harus kamu lakukan setelah ini?" Sambil mengoleskan salep ke punggung Badsha, Badai bertanya dengan melirik sang anak yang menggigit bantal.

"T–tau, Pah," jawab Badsha mengangguk lemah.

"Apa?" tanya Badai menaikkan alisnya sembari menunggu jawaban.

"B–belajar," jawab Badsha lagi, "arghh!" jeritnya saat sang Papa menekan luka di punggungnya.

"Pintar," puji Badai tersenyum tipis, "setelah ini juga papa akan mempercepat pernikahan kamu dengan Honey!" tegasnya berdiri setelah selesai mengobati punggung Badsha.

"Tap–."

"Tidak ada penolakkan!" tekan Badai memotong penolakan Badsha, setelahnya ia ke luar dari kamar.

"Bangsat, awas lo Honey, gue gak bakal mau cinta sama lo!" tekad Badsha hendak memutar posisi tidurnya namun, "arghh, anjir!" umpatnya.











★★★★★

"Ughh," lenguh Kaysha menggeliatkan tubuhnya di atas ranjang, ia mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Matanya membulat sempurna ketika menyadari di mana ia berada sekarang. Dengan segera, dirinya menarik selimut guna menutupi tubuh telanjangnya. Isak tangis mulai terdengar sesaat ia melihat Fahmi masih tertidur di sampingnya.

"Eunghh?" lenguh Fahmi melihat Kaysha, ia langsung terduduk ketika mendengar suara isak tangis sang kekasih, "hei sayang, kenapa?" tanyanya menangkup pipi basah Kaysha.

"J–jangan sentuh," tolak Kaysha menepis tangan Fahmi ,"apa yang udah kita buat, Mas?!" lirihnya bertanya dengan memperbaiki selimutnya.

"Aku janji bakal tanggung jawab, Kay. Aku bakal datang bersama orang tuaku ke rumah kamu dan melamar serta menikahi kamu, Sayang. Aku janji," tekad Fahmi memegang tangan Kaysha, lalu mengecupnya.

"Janji, Mas?" tanya Kaysha memastikan.

"Janji, Sayang. Udah jangan nangis lagi, oke?" jawab Fahmi mantap dengan menarik tubuh telanjang Kaysha ke pelukannya, "aku sayang sama kamu, Kay. Aku bakal bahagiakan kamu," lanjutnya mengecup puncak kepala Kaysha.

"Aku pegang janji kamu, Mas," lirih Kaysha membalas pelukan Fahmi. Lalu ia melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya, "aku mau mandi, terus pulang, Mas," ucapnya hendak turun dari ranjang, namun ia meringis merasakan sakit pada alat reproduksinya, "aww."

"Eh, Kay, kenapa?" tanya Fahmi panik memegang pundak Kaysha.

"Sakit, Mas," jawab Kaysha masih meringis.

"Aku gendong, sekalian mandi bareng aja, biar cepat," putus Fahmi menggendong tubuh telanjang Kaysha ala bridal dan membawanya ke kamar mandi.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang