45. The Wedding Of Badsha and Honey

20 2 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter empat puluh lima. ☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow. 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Jadi tetap
Semangat untuk membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup dan selalu tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪









Selamat membaca





"Haikal ini mantan anak gue!" sentak Badai, dirinya sedikit kecewa karena ia kira anak Nakula itu bukan Haikal. Ia lupa kalau nama belakang Haikal dan Nakula itu sama-sama Askari.

Nakula terkejut mendengar jawaban Badai, jadi Haikal dan Harsha pernah menjalin hubungan tetapi kandas ditengah jalan? Ia sudah terlalu jauh dengan anak-anaknya, itu semua disebabkan karena dirinya yang terlalu sibuk bekerja.

"Emang kalau jodoh pasti ada saja jalannya, Calon papa mertua," celetuk Haikal cengengesan.

Badai melirik sinis ke arah Haikal, dirinya masih dendam dengan Haikal yang sayangnya anak dari sahabat karib waktu kuliah dulu.

"Kenapa bisa kamu sih anak Nakula, sengaja ya kamu buat perjodohan ini," gerutu Badai duduk dengan cemberut dan bersedekap dada.

"Lah, mana saya tau, Calon papa mertua. Saya saja gak tau kalau calon saya itu Harsha," sanggah Haikal yang tidak mau disalahkan atas tuduhan yang ditunjukkan Badai terhadapnya.

"Alasan!" cibir Badai mengalihkan pandangannya dari Haikal.

"Silahkan duduk, Pak, Buk," pinta Quinnsha pada sang tamu yang langsung dilaksanakan.

"Sini aja Harsha!" sentak Badai menahan tubuh sang anak yang ingin beranjak dari duduknya untuk menghampiri Haikal.

"Sebenarnya kenapa kamu seperti benci dengan anak aku, Badai?" tanya Nakula yang melihat tatapan kebencian yang dilayangkan oleh Badai terhadap anaknya.

"Kamu tanya saja sama Haikal!" jawab Badai ketus.

"Jadi gini, Pah. Aku udah kemakan omongan rekan dosen aku di kampus yang udah fitnah Harsha berbuat yang enggak-enggak," jawab Haikal mulai menjelaskan secara rinci masalah yang ia dan Harsha hadapi hingga menyebabkan mereka putus dan Badai benci terhadapnya.

Nakula terkejut mendengar cerita Haikal, dirinya sangat menyayangkan sikap Haikal yang terlalu gegabah dalam mengambil kesimpulan. Dirinya juga akan melakukan hal yang sama jika diposisi Badai.

"Badai, tolong maafkan anak aku ya. Masalahnya 'kan sudah selesai, lupakan ya? aku jamin Haikal tidak akan melakukan kesalahannya untuk yang kedua kali," harap Nakula menatap Badai dan membujuknya.

"Kalau bukan anak lo, udah gue matikan tuh orang!" balas Badai yang geram dengan Haikal.

"Jadi, kita lanjutkan acaranya ya?" tanya Nakula tersenyum menenangkan.

"Hm," deham Badai dengan malas.






★★★★★

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang