30. Sampai Sini Saja

23 2 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter tiga puluh.☺️

Gak nyangka udah tiga puluh chapter aja, semoga semangat bacanya dan jangan bosan ya

Jangan lupa vote, komen serta follow 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Tetap semangat membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup ini dan tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪









Selamat membaca





Badai dan Quinnsha dapat melihat dari lantai dua siapa yang datang. Mereka dengan segera turun untuk menemui tamu yang ingin bertemu dengannya.

"Selamat sore," sapa Badai saat ia dan istri sampai di ruang tamu tempat tamu mereka berada.

"Selamat sore juga, Pak, Buk," balas tamu seraya bersalaman dengan Badai juga Quinnsha.

Badai melirik ke arah anak dari tamunya dengan tajam. Jadi yang datang ada tiga orang, terdiri dari dua orang paruh baya pria dan wanita juga satu pria seusia Kaysha.

"Om, di mana Kaysha?" tanya Fahmi seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh rumah. Iya, yang datang adalah Fahmi dan juga kedua orang tuanya, Hanafi dan Kaina.

"Saya tanya balik, di mana otak Anda?!" tanya balik Badai dengan sarkas, "menikahi seorang perempuan tanpa restu dari orang tuanya?! di mana letak kesopanan Anda, hah?!" bentaknya menatap tajam Fahmi.

"Anda jangan sembarangan bentak anak saya ya!" bentak balik Hanafi berdiri dari duduknya dan menatap tajam Badai.

"Pah, jangan pake emosi, di sini kita yang salah," imbuh Kaina melerai perselisihan antara Hanafi dan Badai.

"Kita yang salah? anak mereka yang salah, dia juga yang sudah menyerahkan tubuhnya untuk di jamah Fahmi!" hardik Hanafi menunjuk Badai dan Quinnsha.

"ANDA DIAM!!!" bentak Badai dengan lantang seraya menepis kasar tangan Hanafi yang masih menunjuk dirinya dan juga Quinnsha.

"Kenapa?! memang faktanya seperti itu 'kan?!" tanya Hanafi dengan mencemooh Kaysha.

"Bangsat! Anda tidak berhak menghina anak saya!" pekik Badai mengumpat.

"Mas, udah. Ingat jantung kamu," bisik Quinnsha mengelus pundak Badai.

"Baby, mereka siapa?" bisik Honey bertanya yang berdiri di samping Badsha.

"Gak tau, gue taunya yang muda itu bang Fahmi, pacarnya kak Kaysha," jawab Badsha yang ikut berbisik, "sama itu papa dan mama gue," sambungnya yang mendapatkan pukulan di lengannya.

"Itu aku tau!" sungut Honey yang mendapatkan kelakar tawa dari Badsha seraya merangkul pinggangnya.

"Pah, udah, di sini memang aku yang salah, aku udah nikahi Kaysha tanpa restu om Badai dan tante Quinnsha," ucap Fahmi menuntun Hanafi untuk duduk.

"Memang Anda yang salah dan lo, berhak dapat hukuman." Setelah mengatakan itu, Badai langsung memukul wajah Fahmi.

"Mas Badai!"

"Nak Fahmi!"

"Sialan!"

Seruan Quinnsha, Kaina dan umpatan Hanafi secara bersamaan mengiringi pukulan telak yang dilayangkan oleh Badai terhadap Fahmi.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang