36. Pergi?

24 2 0
                                    

Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter tiga puluh enam. ☺️

Jangan lupa vote, komen serta follow. 🤗

Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Jadi tetap
Semangat untuk membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup dan selalu tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪💪💪









Selamat membaca





"Kamu ada di rumah 'kan?" tanya Haikal yang saat ini sedang telponan dengan sang mantan.

"gak, Bang. Aku di rumah sakit," jawab Harsha yang duduk di kursi tunggu rumah sakit dengan Badsha yang tertidur disampingnya dengan kepala berad di pahanya sebagai bantalan.

"Hah, Rumah sakit?! kamu sakit, Dek?!" tanya Haikal yang terdengar membentak seraya berdiri dari duduknya di kasur.

"Gak, Bang, yang sakit papa," jawab Harsha menghela nafas beratnya.

"Om Badai sakit apa, Dek?" tanya Haikal mengambil jaketnya.

"Jantungnya papa kambuh lagi, Bang. Sekarang lagi di ruang ICU," jawab Harsha menunduk melihat Badsha yang sepertinya tidak nyaman dengan tidurnya.

"Rumah sakit mana, Dek? biar Babang ke sana," ujar Haikal seraya mengambil kunci mobilnya di atas nakas.

Harsha menyebutkan nama rumah sakit tempat sang papa dirawat, dengan tangan mengelus rambut sang adik agar nyaman dalam tidurnya.

"Ya udah babang ke sana ya, tunggu babang, Adek sayang," ucap Haikal menutup telponnya dan langsung berlari ke luar kamar.

"Assalamualaikum," jawab Harsha walaupun sang mantan tidak mengucapkan salam.

"Siapa, Kak?" tanya Badsha yang sudah bangun dari tidurnya dengan mengucek matanya yang terasa kabur akibat eek mata yang menumpuk di kelopaknya.

"Bang Haikal, dia nanya kakak di mana," jawab Harsha yang membuat kerutan di kening Badsha tercipta.

"Bukannya kalian ada masalah ya dan papa gak mau lagi sama pak Haikal jadi calon mantunya?" tanya Badsha bangkit dan duduk di sebelah Harsha seraya menatapnya.

"Iya dulu, tapi sekarang udah gak. Bang Haikal mau memperbaiki hubungan kami dengan melamar kakak," jawab Harsha menyingkirkan rambut Badsha yang menutupi keningnya.

"Papa terima?" tanya lagi Badsha yang kepo dengan hubungan percintaan sang kakak.

"Gak usah kepo sama hubungan kakak. Urusin aja hubungan kamu sama Honey," balas Harsha yang membuat Badsha mengerucutkan bibirnya akibat pertanyaannya tidak dijawab yang justru terlihat menggemaskan di mata Harsha.

Harsha terkekeh melihat wajah menggemaskan sang adik, dirinya menguyel-nguyelnya pipi Badsha yang membuatnya semakin cemberut. Kenapa ia bisa memiliki adik menggemaskan seperti ini?

"Gak usah pegang-pegang! Hubungan adek baik-baik aja sama Honey," balas Badsha menepis tangan Harsha untuk menjauhkannya dari pipi chubby-nya.

"Masa? awas nanti bermasalah tau rasa kamu, Dek," ledek Harsha yang membuat Badsha semakin kesal sehingga putra sulungnya Badai dan Quinnsha itu berdiri lalu meninggalkan sang kakak yang tertawa terbahak-bahak.

"Ada-ada aja kamu, Dek," ucap Harsha yang sudah menghentikan tawanya, "tapi benar juga kata Badsha, apa papa mau terima bang Ikal?" gumamnya menghela nafas pasrah.

02. My Husband Is a Student Part 2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang