Make Over

193 131 4
                                    

[Mint House 70 Pine, New York - 08.00 EST]

[Author POV]

"Sudah se siang ini dia belum juga sadarkan diri?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah se siang ini dia belum juga sadarkan diri?"

"Eheum ... sepertinya dia memang tidak baik - baik saja. Sungguh si kutu buku yang malang."

"Apakah kita perlu membawanya ke dokter, eonni?"

"Iya eonni, kini aku benar - benar merasa khawatir kalau asisten prof Jessica ini tidak baik - baik saja."

"Kita tunggu dulu, aku yakin sebentar lagi dia akan segera sadar."

        Keheningan melanda sejenak. Seseorang yang baru datang tampak terlihat mendekat ke arah bed tempat dimana tubuh seseorang masih tergeletak di dalam selimut.

"Astaga ... sebenar nya apa yang terjadi?"

"Dia menabrak mobil kami tadi malam."

"Mworago? Bagimana bisa dia yang menabrak?"

"Sebaiknya kita biarkan dia menuntaskan istirahat nya. Mungkin dia memang masih kelelahan."

"Baiklah, kalian sarapan saja dahulu. Aku akan menjaganya."

"Kami akan berjaga di bawah, jika si kutu buku ini telah terbangun segera kabari kami nee?"

        Obrolan dari lima orang yang sedari tadi tengah duduk mengelilingi tubuh Dita Karang terdengar perlahan samar di telinga gadis asal Indonesia itu. 

        Kedua matanya terbuka perlahan walaupun penglihatan nya masih terlihat sedikit buram. Ruangan berwarna putih itu semakin terlihat jelas seiring dengan kesadaran yang perlahan kembali.

"Omo ... omo dia bangun. Dia benar - benar bangun!! Eonni ... eonni!!" teriak Eji Choi yang sedari tadi masih memperhatikan wajah yang ia ketahui sebagai asisten profesor nya.

Gedebag ... gedebug ... gedebag ... gedebug ....

        Empat orang yang baru saja keluar dari kamar dimana tubuh Dita Karang berada kembali berlari masuk dengan saling berebut. 

"Ada apa Choi Jiwon?" teriak Park Minji.

"Dit-Dita eonni telah sadar." Eji menunjuk ke arah Dita Karang yang masih berusaha memperjelas pandangan nya.

        Semuanya segera mengambil duduk berkeliling, memperhatikan gadis asal Indonesia yang masih berusaha memperjelas pandangan mata nya.

"Dita, gwenchanayo?"

        Jennie Kim mengibaskan tangan nya di depan wajah Dita Karang. Dia terlihat sangat khawatir karena semalam ia melihat dengan mata kepalanya sendiri tubuh Dita jatuh terpelanting dengan cukup keras setelah menabrak mobil nya.

"Eonni gwenchanayo? ...." Park Minji turut mengibaskan tangan kanan nya di depan wajah Dita Karang.

"Kacamataku ... kacamataku, dimana kacamataku?"

The Stars ShiperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang