The Melancolie

155 123 12
                                    

[Somewhere in Lower Manhattan, NYC - 13.00 EST]

[Author POV]

[Author POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Byuuuurrr ....

"Uhuuuk ... uhuuuuk ... eeenggghh."

     Jonathan terbangun dari pingsan nya dengan seketika setelah seseorang mengguyur wajahnya dengan air yang terasa begitu sangat dingin.

Sslllrrrttt ....

      Kain yang sedari tadi menutupi wajah nya sudah terbuka hingga membuat kedua mata monolid mantan dokter itu mengerjap beberapa kali dengan seketika.

      Pandangan matanya yang sedikit blur, perlahan mulai bisa melihat dengan jelas setelah beradaptasi dengan cahaya yang cukup remang di ruangan tempat ia di sekap.

       Park Jinny yang sudah berkacak pinggang menatapi dirinya dengan ekspresi wajah yang begitu sangat dingin. 

      Pebasket itu masih tidak menyangka lelaki buruk rupa yang melakukan penusukan kepada dirinya kini sudah benar - benar berada di hadapan nya kembali.

      Ia sangat mengapresiasi kinerja teman - teman nya yang sudah berhasil mengevakuasi mantan dokter yang menolong persalinan Sandara Park dengan aman.

      Yaah ... walaupun harus dengan menghancurkan kantor pusat NYPD yang sekarang tengah menjadi headline utama berita - berita nasional, Park Jinny bersyukur mempunyai maniak - maniak seperti mereka.

Glundaaaang ....

      V melemparkan ember yang sedari tadi di pegang nya dengan cukup keras. Dia segera membuka plester yang menutupi mulut lelaki buruk rupa itu dengan cukup kasar.

"Pesanan mu telah siap." ucap V.

"Thank you." 

      Park Jinny segera berjalan mendekati Jonathan yang masih menatap pemain basket itu dengan penuh kewaspadaan.

      Sebuah kursi segera diambil oleh Park Jinny dan pemain basket itu tanpa ragu mengambil duduk di hadapan nya.

"Siapa kamu?" Jonathan kembali bersikap waspada terhadap wanita bertopi dan bermasker di hadapan nya.

      Mendengar pertanyaan dari lelaki buruk rupa itu, Park Jinny tanpa ragu segera melepas topi dan masker yang dipakai nya satu per satu.

"Apakah sekarang kamu sudah mengenaliku?" Park Jinny tersenyum.

"Kenapa kamu melepaskan aku dari kantor polisi?" Jonathan yang sudah tidak tahan dengan permasalahan yang selalu ia dera segera mempertanyakan motif putri Park Hae Jin itu menyelamatkan nya.

"Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu ataupun membunuh mu. Aku hanya ingin berbincang - bincang dengan mu." Park Jinny menatap lelaki itu dengan tenang.

The Stars ShiperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang