[Barclays Center, Brooklyn - 15.00 EST]
[Author POV]
Suasana locker room team New York Liberty sore itu di penuhi dengan pemain - pemain yang tampak lesu daripada biasanya.
Halfshow time sedang berlangsung. Para pemain basket squad biru itu tampak mengalami kelelahan yang cukup menguras tenaga mereka.
Hari ini pertandingan New York Liberty melawan Los Angeles Sparks. Ketertinggalan poin yang cukup jauh membuat beban mental tersendiri dari kelima starter player yang diturunkan Amber Liu kali ini.
Sang pelatih yang tengah berdiri di tengah - tengah mereka terlihat memandangi satu per satu wajah anak didik nya dengan raut wajah yang memerah.
Bagaimana mungkin pemain - pemain yang diandalkan pada pertandingan kali ini banyak melakukan error selama dua quarter yang sudah berlangsung.
Bahkan dua kartu kuning berhasil dilayangkan wasit kepada pemain bernomor punggung dua puluh dan pemain bernomor punggung dua puluh tujuh karena mereka sempat terpancing emosi dengan provokasi team lawan.
Park Jinny tampak menundukan kepala mendengar ocehan - ocehan Amber Liu sedari tadi. Dari kelima pemain memang dia yang paling banyak melakukan error.
Tembakan - tembakan jarak jauh yang selalu menjadi andalan team itu kepadanya hampir tidak ada yang berhasil masuk. Dia terlihat kesal kepada dirinya sendiri saat ini.
"Apa yang kalian lakukan? Apa yang kalian pikirkan saat ini hhmm?"
Suara Amber Liu kembali menyadarkan masing - masing pemain yang masih fokus merenungi kualitas permainan team nya kali ini.
"Apakah New York Liberty yang selalu dibanggakan The Blue Force bermain selayak nya anak kecil yang baru berlatih basketball hah?" Amber Liu kembali memperhatikan masing - masing pemain dengan tatapan tajam.
Lea Mizuki dan keempat teman nya hanya bisa saling pandang karena saat ini skor mereka tertinggal jauh. Mereka ketinggalan hampir tiga puluh poin dengan team lawan, dan itu adalah sebuah musibah disaat telah memasuki pertengahan pertandingan kali ini.
"Berkali - kali aku bilang kepada kalian, FOKUS!! Kenapa kalian sangat buruk sekali mengontrol emosi di pertandingan kali ini huh?" Amber Liu kembali menatap tajam anak - anak didik nya.
"Ini bukan permainan individu, ini adalah permainan team. Percuma main kalian bagus jika kalian tidak bisa bekerja sama dalam satu team." teriak Amber Liu.
"Coach ...."
"Diam!! Aku belum selesai bicara!" Amber Liu menatap tajam ke arah Lea. "Kamu sebagai captain team seharusnya bisa menjaga ritme dan mengingatkan teman - teman mu ketika berada di arena agar tidak mudah terprovokasi, Lea. Penjagaan mu juga kurang sehingga dengan mudah team lawan bisa menerobos ke basis pertahanan kita. Pikirkan dan renungi hal itu." teriak Amber Liu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stars Shiper
FanfictionAtlet profesional basketball New York Liberty yang tengah berada di puncak popularitas harus mendapatkan ujian hidup yang tidak pernah terpikirkan oleh nya. Ujian datang ketika takdir mempertemukan nya dengan seseorang tanpa kesengajaan dengan berba...