The Escape Town

229 129 20
                                    

[Paulson Residential College, NYC - 21.00 EST]

[Author POV]

        Siaran berita malam tengah berlangsung, dimana liputan terkait kegiatan team basket New York Liberty dalam badan amal yang dilakukan di pantai asuhan New York Angelic telah terlaksana tiga hari yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Siaran berita malam tengah berlangsung, dimana liputan terkait kegiatan team basket New York Liberty dalam badan amal yang dilakukan di pantai asuhan New York Angelic telah terlaksana tiga hari yang lalu.

        Dita Karang dan Aria Gauthami yang tengah bersantap malam tampak memperhatikan siaran berita itu dengan seksama. Wajah - wajah starter player yang sangat antusias dalam kegiatan tersebut sangat berbeda jauh ketika berada di arena.

        Dalam pemberitaan tersebut, terlihat pemain bernomor punggung dua puluh yang tengah melakukan wawancara di dampingi oleh manager club tersebut dan seorang wanita cantik yang merupakan perwakilan dari sponsor utama club basket tersebut.

        Aria yang masih memperhatikan Dita Karang yang tidak berkedip sedikit pun ketika pemain basket itu melakukan sesi wawancara nya hingga selesai cukup menggelitik hatinya.

"Eonni ...." panggil Aria.

"Huh?" Dita Karang segera mengalihkan pandangan kepada Aria. "Why Aria?"

"Hari ini eonni selalu mengikuti pemberitaan club basket itu. Apakah kenyataan nya di arena mereka juga baik hati dan perhatian seperti itu?" Aria dibuat penasaran karena seharian ini Dita Karang selalu menonton acara televisi yang memberitakan club basket tersebut.

"Yeah ... di balik kamera mereka semua baik. Why?" Dita Karang menjadi penasaran.

"Aku dengar club basket itu berbeda jika di depan layar kaca. Mereka akan bersikap ramah dan baik jika banyak sorotan kamera. Tetapi jika dibelakang layar, mereka sesungguh nya sangat cuek." Aria kembali memandang ke layar televisi.

"Siapa yang mengatakan itu kepadamu?" Dita Karang mengernyitkan dahi.

"Beberapa pengunjung cafe dan tuan John sendiri." timpal Aria.

        Dita Karang cukup menghela nafas mendengar ucapan adik tingkat nya. Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang angin yang menerpanya. 

       Peribahasa itu seperti nya sangat cocok menggambarkan keadaan club basket wanita yang berhasil menarik simpati banyak orang akhir - akhir ini.

"Itu hanya anggapan dari orang - orang yang tidak mengenal mereka dengan baik, Aria. Percayalah, mereka luar biasa baik di dalam maupun di luar lapangan. Dan mereka tidak pernah berpura - pura tentang hal itu." Dita Karang mencoba menanggapi dengan se rasional mungkin.

"Aku juga tidak yakin mereka seburuk anggapan sebagian orang itu. Mungkin yang mengatakan itu adalah barisan sakit hati pendukung Chicago Sky." Aria terkekeh, tidak jauh berbeda dengan Dita Karang.

        Kedua bersahabat itu kembali larut untuk segera menyelesaikan makan malam mereka. Dita Karang yang kembali melihat wanita cantik yang selalu tersorot kamera menempel berada di dekat Park Jinny kembali dibuat tanda tanya.

The Stars ShiperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang