Tic Tac Toe

141 121 7
                                    

[30 Main Street, Brooklyn, NYC - 20.00 EST]

[Author POV]

       Park Jinny terduduk di kasur empuknya sembari mengeringkan rambut setelah selesai berendam air hangat dalam waktu yang cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Park Jinny terduduk di kasur empuknya sembari mengeringkan rambut setelah selesai berendam air hangat dalam waktu yang cukup lama.

       Sementara Dita Karang masih berada di kamar Andrea Park sejak beberapa jam yang lalu untuk menidurkan putri mereka.

       Setelah selesai dari acara pertandingan hari ini, pasangan muda itu belum banyak berbicara antara satu sama lain.

       Park Jinny dengan penuh rasa bersalah tidak kuasa melihat wajah sang kekasih yang selalu terlihat murung semenjak mereka pulang dari Barclays Center.

       Bintang lapangan basket itu menyadari mungkin pernyataan nya di hadapan para The Blue Force benar - benar telah menyakiti hati Dita Karang.

       Ini adalah situasi yang benar - benar bukan menjadi pilihan bagi sepasang kekasih itu untuk berpura - pura tidak mengenal dan tidak mencintai satu sama lain di hadapan publik.

       Sementara Dita Karang yang masih berbaring di sebelah putrinya, tampak membelai rambut tebal Rea dengan perlahan. 

      Bahkan denting musik pengantar tidur dari mozart yang wajib terputar masih terdengar nyaring di kamar putrinya. 

       Keputusan dan langkah yang sudah diambil sejauh ini dalam menjalani hubungan dengan pemain basket terkenal seperti Park Jinny harus kembali menguji kesabaran nya.

     Jika bukan karena bayi yang menjadi putri mereka, mungkin ia akan menyerah ketika mendengar hujatan - hujatan buruk yang ditujukan kepadanya.

       Walaupun ia tahu kekasih nya harus terpaksa seolah - olah mereka tidak ada hubungan apapun di depan publik, tetapi peristiwa di main lobi Barclays Center sore tadi terasa cukup menyakiti hatinya.

Apakah itu terdengar egois?

      Dita Karang kembali mengalami perang batin yang begitu hebat. Di saat ia berusaha menjaga kesehatan mental nya dari hujatan yang belum mereda, ia juga harus membantu bintang lapangan basket itu agar tidak terkena pinalti.

       Dancer Stargaze itu hanya bisa kembali menghembuskan nafas berat untuk kesekian kali. Dia kembali mengecupi ubun putrinya yang semakin hari semakin aktiv terutama dalam hal mengoceh dan mengajak nya berbicara.

Ceklek ....

       Dita Karang segera menoleh ke arah pintu kamar putrinya dimana seorang Park Jinny sudah berdiri di ambang pintu dengan senyum terkembang di bibir.

        Melihat Park Jinny yang perlahan berjalan masuk mendekati bed mereka, Dita Karang segera membangunkan tubuh nya dengan penuh kehati - hati an agar putrinya tidak kembali bangun.

The Stars ShiperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang