The Conference

212 126 3
                                    

[30 Main Street, Brooklyn - 11.00 EST]

[Author POV]

       Dita Karang duduk di ruang keluarga rumah mereka dengan menimang Rea di dalam dekapan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Dita Karang duduk di ruang keluarga rumah mereka dengan menimang Rea di dalam dekapan nya. Wajah sendu dancer New York Liberty itu tersirat dengan jelas di wajah cantik nya.

       Rea yang baru saja menghabiskan sebotol susu, perlahan mulai memejamkan kedua mata setelah hari ini dia bangun cukup terlalu pagi dari biasanya.

       Kedua mata gadis asal Indonesia itu menatap lurus sebuah TV LED yang sangat besar di salah satu dinding ruang keluarga itu.

       Park Jinny kekasih nya yang sudah keluar dari rumah sakit sejak tiga hari yang lalu akan melakukan konferensi pers di dampingi Kim Jisoo sang manager di kantor mereka yang berada di Sagaponack.

       Dengan berbesar hati, Dita Karang mencoba untuk tidak terlalu egois kali ini. Walaupun mereka sempat terlibat perdebatan dalam mencari jalan tengah untuk menangani pemberitaan miring yang beredar.

[Flashback ON]

[Author POV]

       Dita Karang sedang membantu mengganti balutan luka yang berada di dada sebelah kanan pemain basket itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Dita Karang sedang membantu mengganti balutan luka yang berada di dada sebelah kanan pemain basket itu.

       Luka jahit sepanjang sepuluh senti meter yang tercetak jelas di kedua matanya harus di lakukan perawatan luka secara rutin agar pemain basket itu tidak terkena infeksi.

       Dita Karang yang sudah dilatih secara private oleh Im Yoona, tampak lihai begitu jari jemarinya melepaskan balutan.

       Park Jinny terlihat meringis nyeri begitu Dita Karang perlahan demi perlahan mulai membersihkan luka tusuk itu. 

       Walaupun kekasih nya sudah melakukan nya dengan cukup pelan dan hati - hati, tetapi rasa nyeri karena luka tusuk yang cukup dalam itu tidak bisa Park Jinny sembunyikan lagi.

"Apakah aku melakukan nya dengan terlalu keras?" Dita Karang menghentikan aktivitas nya begitu Park Jinny terlihat meringis nyeri.

"No, i'm okay sayang. Lanjutkan saja." Park Jinny berusaha tersenyum di hadapan kekasih nya.

The Stars ShiperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang