[Medical Room Service, Barclays Center - 17.00 EST]
[Author POV]
"Okay Jinny, SPO2 mu seratus persen. Tidak ada masalah dengan pernafasan mu. Luka lebam di dadamu aku sarankan untuk selalu dilakukan kompres hangat. Ini obat pengurang nyerimu jangan lupa diminum sampai habis, nee?"
Im Yoona mengumbarkan senyum manis begitu pemain yang masih menggunakan jersey team kebanggaan nya tampak berusaha duduk diatas brankar.
Setelah selebrasi kemenangan pertandingan sore ini selesai, Amber Liu langsung menyuruh Park Jinny untuk kembali di lakukan medical check up secara menyeluruh.
Head coach New York Liberty yang juga turut banyak disoroti hari ini oleh beberapa media merasa khawatir karena pertandingan keras yang dijalani sore ini membuat pemain unggulan nya mengalami cidera.
"Thank you ...." Park Jinny menuruni brankar nya perlahan.
Dia kembali melakukan stretching ringan agar otot - otot di dada dan bahu nya kembali tidak tegang dan kaku.
Luka lebam yang terlihat membiru akibat sikutan keras yang dilakukan dua pemain Chicago Sky secara bersamaan kini semakin terlihat dengan jelas.
"Jinny, terimakasih telah memenangkan pertandingan hari ini." Yoona menatap pemain yang lebih muda tiga tahun darinya.
"Kemenangan ini milik Blue Force. Bukan milik ku seorang." Park Jinny menatap dokter cantik yang sekarang terlihat jauh lebih tenang.
"Aku tahu, tetapi kamu dan teman - teman mu telah bermain hebat hari ini. Ini kemenangan kalian."
"Apakah eomma tahu kamu bekerja sebagai staf medis di club ini?" Park Jinny yang masih penasaran mengapa wanita cantik dihadapan nya bekerja di club ini mencoba mencari tahu.
Park Jinny selama ini hanya mengetahui jika dokter cantik itu akan bekerja di rumah sakit milik keluarga nya, Parco Medical Centre. Tetapi kehadiran nya di tengah - tengah pertandingan kali ini untuk menolong nya cukup membuat pemain basket itu terkejut.
"Nyonya Sandara mengetahui jika aku bekerja disini juga, Jinny. Sebelum aku bekerja di rumah sakit milik keluargamu, aku telah terlebih dahulu mengirimkan lamaran ke club ini. Bahkan nyonya Sandara sangat mendukung begitu beliau tahu aku juga mengambil pekerjaan di club yang menaungi dirimu." jelas Yoona dengan tenang.
"I see ... kalau begitu aku punya satu permintaan kepadamu." Park Jinny menatap wanita cantik itu dengan tenang.
"Apa itu?" Im Yoona mengernyitkan dahi.
"Jangan katakan kepada siapapun siapa aku sebenar nya." Park Jinny menatap tajam wanita cantik yang berdiri di hadapan nya.
Im Yoona terkekeh dengan seketika mendengar permintaan pemain basket itu. Park Jinny yang mendapatkan respon tak terduga dari dokter cantik itu kembali dibuat bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stars Shiper
FanfictionAtlet profesional basketball New York Liberty yang tengah berada di puncak popularitas harus mendapatkan ujian hidup yang tidak pernah terpikirkan oleh nya. Ujian datang ketika takdir mempertemukan nya dengan seseorang tanpa kesengajaan dengan berba...