The Senses

149 120 11
                                    

[United Medical center, Washington DC]

[Author POV]

       Park Jinny tampak duduk dengan resah seorang diri di ruang tunggu unit emergency United Medical Center

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Park Jinny tampak duduk dengan resah seorang diri di ruang tunggu unit emergency United Medical Center. 

       Sejak lima belas menit yang lalu, staf psikolog yang telah menyelamatkan dirinya masih di lakukan penangan oleh beberapa staf medis disana.

       Bunyi notifikasi pesan dan telefon di handphone yang sedari tadi berbunyi saling bersahutan tidak di hiraukan nya lagi. Saat ini pikiran nya hanya tertuju kepada nyonya Lee yang masih belum ia ketahui keadaan nya.

       Pikiran yang berkecamuk antara keresahan dan kecemasan memikirkan keadaan psikolog itu serta oknum - oknum yang berusaha menabrak nya membuat pemain basket itu terlihat frustasi.

       Bunyi nada dering panggilan kembali terdengar dari handphone nya. Nama Amber Liu kini terpampang di layar nya untuk kesekian kali. 

       Dengan tangan yang masih tremor, Park Jinny akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan telefon dari pelatih yang mungkin tengah murka kepadanya.

Jinny 📞

Ha-hallo ....

Coach Amber 📞

Hamskie ... Hamskie ... Hamskie ... dimana kamu sekarang?  Apakah aku bisa mentolerir pemain yang dengan seenak nya saja meninggalkan arena selama satu jam hanya untuk mengambil uang di ATM?

Park Jinny tampak menghela nafas mendengar nada - nada kemarahan pelatih nya.

Jinny 📞

Aku berada di rumah sakit, coach.

Coach Amber 📞

What? Kenapa kamu berada di rumah sakit? Apakah kamu baik - baik saja?

Jinny📞

Aku tengah membawa orang yang telah menyelamatkan nyawaku dari sebuah upaya pembunuhan kepadaku. Seseorang berusaha menabrak ku.

Coach Amber 📞

What? Apakah kamu serius? Kamu tidak mengada - ada bukan?

Jinny 📞

United Medical Center. Aku sedang berada di sini.

Coach Amber 📞

Oh my gosh ... Lea!!

KLIK ....

       Sambungan terputus dan pemain basket bernomor punggung dua puluh itu kembali menghela nafas panjang. 

       Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling dimana belum ada tanda - tanda dokter yang tengah menangani Lee Ji Ah memberitahukan keadaan psikolog itu dengan segera.

The Stars ShiperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang