The Silently

197 130 24
                                    

[Paulson Residential College, NYC - 17.30 EST]

[Author POV]

Buuuuukkk!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buuuuukkk!!! ....

Gubraaaaakkk!!!

"Aaaaahhhh ...."

        Ambruk nya tubuh laki - laki yang tengah melamar Dita Karang hanya dengan satu kali pukulan disertai jeritan spontan dari dua mahasiswa NYU terjadi dengan begitu cepat malam itu.

         Park Jinny berdiri tegak dengan tangan sedikit gemetar. Nafas beratnya masih terdengar memburu begitu menyadari aksi spontan dari ledakan emosi yang datang secara tiba - tiba.

       Seorang laki - laki yang merupakan sahabat Dita Karang tengah tergeletak akibat pukulan keras yang baru saja dilayangkan dari sang pebasket.

        Dita Karang yang masih terkejut dengan aksi anarkis yang dilakukan pemain basket itu masih terdiam dalam rasa terkejut sekaligus takut nya. 

        Kemunculan nya diambang pintu flat saja sudah membuat Dita terkejut, apalagi dengan aksi pemukulan nya yang begitu cepat. Tentu hal itu membuat sang dancer cukup syok dengan seketika.

        Apalagi bagi seorang Aria yang sama sekali belum mengetahui siapa sosok yang berani memukul lelaki tampan yang tengah melamar kakak tingkat nya. Tanda tanya kebingungan seketika melanda fikiran mahasiswa asal India tersebut.

        Deru nafas memburu Park Jinny semakin terdengar cukup keras. Dita Karang yang baru kembali fokus segera mengedarkan pandangan ke arah Aria yang masih berdiri mematung di dekat pintu.

"Aria, tutup pintu nya. Cepat!!" perintah Dita Karang.

        Aria yang sedari tadi masih terpaku segera beranjak menutup dan mengunci pintu flat begitu mendengar perintah Dita Karang. 

       Sementara Park Jinny yang mendengar suara wanita yang menjadi alasan emosi nya mencuat dengan tiba - tiba terlihat mundurkan kaki beberapa langkah.

        Dita Karang yang tidak menyangka pemain basket itu akan bertindak anarkis segera berjalan menghampirinya. Bukan kah sebagai manusia yang berpendidikan tinggi sifat main hakim sendiri seperti itu tidak seharus nya di lakukan?

Plaakk!!

        Tamparan keras yang dilayangkan Dita Karang di pipi kanan nya semakin menyadarkan pebasket itu akan tindakan nya. Park Jinny hanya menatap wajah cantik wanita yang sudah membuat nya jatuh cinta dalam diam.

        Rasa panas dan perih seketika terasa di pipi Park Jinny yang terlihat memerah. Pemain basket New York Liberty itu kembali menyadari jika mungkin sikap nya yang telah melakukan pemukulan sudah diluar batas kewajaran.

        Api cemburu karena melihat lelaki yang ia kenali sebagai salah satu fans nya dengan berani melamar Dita Karang sudah terlanjur tersulut. Hal itu bukan lah hal yang ia inginkan ketika ingin berkunjung menemui wanita yang baru saja terlibat cinta satu malam dengan nya.

The Stars ShiperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang