Gelosia

234 120 21
                                    

[United Medical center, Washington DC - 09.00 EST]

[Author POV]

       Park Eun Seok dengan sabar menyuapkan menu diit bubur untuk sarapan isterinya yang sudah sadarkan diri sejak semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Park Eun Seok dengan sabar menyuapkan menu diit bubur untuk sarapan isterinya yang sudah sadarkan diri sejak semalam.

       Tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain melihat isteri yang telah menemani hidupnya selama hampir empat puluh tahun itu kembali membuka mata.

       Walaupun beberapa alat monitor masih terpasang di tubuh nya, diplomat kedutaan Korea Selatan itu dengan sabar membantu sekecil apapun hal yang dibutuhkan agar isterinya cepat recovery.

       Lee Ji Ah tampak tersenyum begitu melihat siaran ulang pertandingan New York Liberty melawan Washington Mystics dari layar televisi yang berada di kamarnya.

       Apalagi melihat pemain basket yang terlibat insiden dengan nya mempersembahkan kemenangan team mereka untuk nya, itu benar - benar membuat Lee Ji Ah merasa tersentuh.

       Ia sangat bahagia melihat bintang lapangan itu dalam keadaan baik - baik saja. Setidak nya, ia telah berhasil menyelamatkan nyawa orang lain dari upaya pembunuhan yang tidak ia ketahui motif yang mendasari nya. 

        Cukup Park Jin Hee, putri kandung nya yang tidak berhasil ia selamatkan. Cukup ia melakukan kebodohan itu satu kali. Kebodohan yang berhasil membuat rasa penyesalan nya hingga saat ini tidak juga kunjung menghilang.

"Lihatlah, anak itu benar - benar mempersembahkan kemenangan team mereka untuk mu sayang." Park Eun Seok tersenyum ketika melihat wajah berseri isterinya. "Dia memang tidak pernah ingkar janji."

"Apakah kamu telah mengobrol banyak dengan nya tadi malam?" Lee Ji Ah menatap suaminya dengan bibir masih terus terumbar senyum.

"Yeah lumayan. Dia sempat kalut karena terlalu mengkhawatirkan mu. Tetapi aku tahu pemain basket itu orang baik, jadi dengan mudah ia segera bangkit dari rasa keterpurukan nya." Park Eun Seok kembali tersenyum jika mengingat kesan pertemuan pertamanya dengan sang bintang lapangan New York Liberty.

"Itulah yang semakin membuatku penasaran dengan nya, yeobo. Sekilas dia memang terlihat sebagai seorang yang periang, tetapi terkadang ia seperti menyimpan sebuah beban dan kesedihan. Entahlah aku tidak tahu kesedihan apa itu. Tetapi aku benar - benar merasakan seperti itu." Lee Ji Ah tampak kembali menghela nafas panjang.

"Aku tahu dia wanita yang kuat, aku yakin dia mampu melewati tantangan apapun yang akan ia hadapi."

        Park Eun Seok hanya terkekeh melihat sang isteri kembali ke dalam mode menjadi psikiater walaupun ia masih terbaring di tempat tidur rumah sakit.

Ceklek ....

        Perhatian Park Eun Seok dan Lee Ji Ah kembali teralihkan begitu seseorang membuka pintu ruang perawatan VIP mereka. Wajah sang putra segera terlihat begitu pintu itu terbuka. 

The Stars ShiperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang