[30 Main Street, Brooklyn - 09.00 EST]
[Author POV]
Sandara Park membuka mata perlahan ketika kedua telinga nya mendengar suara tawa bayi yang begitu riang nya.
Disusul suara gelak tawa dari putrinya yang terdengar samar, wanita paruh baya itu masih terdiam di balik selimut tebal yang menutupi tubuh nya.
Pada akhirnya CEO Beauty Park Inc itu menginap di rumah putri nya. Walaupun kemarahan, kekecewaan dan segala kesalah pahaman telah di luruskan oleh putri dan kekasih nya, pada akhirnya wanita paruh baya itu tidak bisa berbuat apa - apa lagi.
Melihat putrinya yang selalu tersenyum bahagia ketika bermain bersama Rea, serta melihat sikap perhatian gadis biasa yang dipilih putrinya itu setidak nya Sandara Park ingin melihat terlebih dahulu bagaimana keseriusan mereka berdua.
Air mata hangat nya mengalir perlahan, di balik sisi bahagianya ia tengah memikirkan kemungkinan terburuk jika suaminya tahu keputusan putri nya.
Ia berharap Park Hae Jin, lelaki yang selalu protektif dan sering menjadi penentu masa depan putrinya semoga bisa mengerti akan keputusan putrinya kali ini.
CEO Beauty Park Inc itu membangunkan badan pada akhirnya. Suara denting alat masak yang terdengar membuat Sandara menduga bahwa Dita Karang tengah mempersiapkan sarapan untuk mereka.
Pintu kamar perlahan terbuka dan ibu dari Park Jinny tampak berjalan keluar menuju arah kitchen. Sesuai dengan prediksi nya, gadis Indonesia yang menjadi kekasih putrinya masih di sibukan dengan aktivitas membuat sarapan.
Beberapa side menu untuk sarapan sudah terhidang di meja makan. Senyum tipis seketika terumbar dari bibir wanita paruh baya itu.
"Kamu membuat menu sarapan cukup banyak hari ini, Dita?"
Suara Sandara Park mengejutkan Dita Karang dengan seketika. Melihat sosok wanita yang selalu terlihat cantik di usianya membuat dancer asal Indonesia itu tersenyum seketika.
"Good morning, eomma." sapa Dita Karang.
"Morning ... dimana Jinny dan cucuku?" Sandara Park mengambil segelas air putih dan menenggak nya dengan seketika.
"Jinny sedang memandikan Rea. Apakah eomma ada request untuk menu sarapan pagi ini?" Dita Karang mencoba menawarkan menu untuk wanita yang berbesar hati mau menerima kehadiran nya.
Ia merasa harus menanyakan hal itu karena takut jika ada menu yang tidak di sukai CEO Beauty Park Inc itu.
Sandara Park yang mendengar pertanyaan Dita Karang hanya tersenyum simpul. Raut wajah ragu - ragu dan segan yang ditunjukan kekasih putrinya membuat Sandara Park merasa bahwa Dita belum terlalu nyaman saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stars Shiper
FanficAtlet profesional basketball New York Liberty yang tengah berada di puncak popularitas harus mendapatkan ujian hidup yang tidak pernah terpikirkan oleh nya. Ujian datang ketika takdir mempertemukan nya dengan seseorang tanpa kesengajaan dengan berba...