[NYU Tisch School of Art, NYC - 11.00 EST]
[Author POV]
Dita Karang baru saja menginjakan kedua kaki di halaman kampus tempat ia belajar selama hampir lima tahun ini.
Dia lebih memilih berangkat ke kampus itu menggunakan taxi walaupun Kim Jisoo telah menyuruh Dave sopir mereka untuk mengantar nya.
Menghindari dan mengurangi resiko untuk bertemu dengan paparazi adalah hal yang sudah diantisipasi oleh Kim Jisoo, tetapi sepertinya Dita Karang tidak nyaman dengan protokol itu.
Ia tetap memilih menggunakan taxi untuk mengantarnya ke kampus dan buktinya ia aman - aman saja tiba di kampus nya saat ini.
Hanya saja perbedaan nya kali ini adalah ia mendapatkan tatapan - tatapan aneh dari mahasiswa - mahasiswa yang ia lewati begitu ia mulai berjalan memasuki kampus itu.
Walaupun dia sudah menggunakan masker dan topi atas saran Kim Jisoo sang manager, hal itu seperti nya tidak berpengaruh kepada mahasiswa - mahasiswa disana untuk tetap mengenalinya.
Bisik - bisik terkait kabar yang beredar jika Dita Karang kekasih dari pemain basket New York Liberty menjadi topik hangat yang masih bergulir di kampus itu.
Langkah Dita Karang sempat terhenti karena mendapatkan tatapan aneh dari teman - teman dan adik tingkat nya di main lobi kampus itu.
Apalagi melihat pandangan aneh Kazuha dan kedua teman nya membuat mahasiswa asal Indonesia itu menjadi sedikit canggung.
Dita Karang hanya bisa menundukan wajah dan melanjutkan lagi langkah kaki nya menuju ruang dekanat untuk mengumpulkan hard copy tugas tesis sebagai syarat untuk melaksanakan sidang akhir.
"Siapa si yang tidak mau menjadi kekasih Park Jinny yang keren itu? Wanita manapun pasti akan mau di buat belok seketika jika orang yang mencintainya sekeren Park Jinny."
Langkah Dita Karang kembali terhenti ketika mendengar sindiran halus yang di lontarkan Kazuha Nakagawa.
Gadis asal Indonesia itu segera mengedarkan pandangan kepada tiga adik tingkat nya dimana senyum smirk sudah tercetak jelas di kedua bibir mereka.
"Tetapi yang membuat aku heran adalah kenapa selera Park Jinny bisa serendah itu memilih wanita nya ya?" Sakura tampak mengernyitkan dahi.
"Bahkan aku tidak percaya dia memilih wanita cupu yang kebetulan bisa menari." Kazuha tampak menggeleng - gelengkan kepala.
"Selera Park Jinny memang agak aneh. Dia lebih memilih seorang alien dari pada manusia itu sendiri." Kim Chaewon terkekeh.
"Aaaahh atau mungkin wanita cupu itu rela menyerahkan tubuh nya untuk bintang lapangan itu? Hhmm ... benar - benar murahan sekali jika sampai ia melakukan hal itu." Sakura Miyawaki kembali terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stars Shiper
FanfictionAtlet profesional basketball New York Liberty yang tengah berada di puncak popularitas harus mendapatkan ujian hidup yang tidak pernah terpikirkan oleh nya. Ujian datang ketika takdir mempertemukan nya dengan seseorang tanpa kesengajaan dengan berba...