-13-

31 8 0
                                    

Hmmm... selanjutnya bakal gimana ya? yuuuuuk scroll hihi







***

Suara alarm terdengar masuk dalam tidur lelap Yuri, dirinya terbangun dan memandangi seisi kamar yang sepi. "Aaaaah masih jam tujuh pagi" Yuri kembali menarik selimutnya. 

 Tok...tok...tok...!

"Yuiiii!!!! Yuiiii!"

Seketika Yuri terduduk dan memandangi ruangan kamar, terutama bagian pintu koneksi yang menyambung pada kamar Sagala. 

"Yuiiii!!!! Yuiiii!"

Suara panggilan Kiyan kembali terdengar. 

Kilasan memori semalam muncul membuat Yuri menutup mulutnya dengan kedua tangan, ia menenggelamkan wajahnya ke selimut untuk berteriak. 

"Papi, Yuiiii!" Sagala mendekat ke arah pintu mendengar samar-samar teriakan dari kamar Yuri.

 "Yuri? kamu kenapa Yuri?" Sagala kembali mengetuk pintu penghubung kamarnya dengan Yuri. 

Dengan rambut berantakan dan pusing yang masih terasa, Yuri berlari ke arah pintu dan mengkunci pintu bagian kamarnya agar Sagala tidak bisa masuk. "G-gak papa pak, saya bersiap dulu ya" Sagala hanya mendengar dari balik pintu sedangkan Kiyan menatap wajah Sagala dengan bingung. 

"Main sama papi dulu ya sayang, Yurinya lagi mandi" Kiyan menurut dan mengikuti langkah Sagala menjauhi pintu koneksi. 

Di sisi lain Yuri membiarkan pancuran air membasahi dirinya, "AAAAAAAA BODOH BANGET YURIIII" ucapnya menundukkan kepalanya ke tembok kamar mandi. 

Setelah Yuri bersiap, ia segera merapihkan botol soju dan menyemprotkan minyak wangi untuk menghilangkan aroma minuman yang menyengat di seisi ruangannya. Setelah dirasa keadaan sudah kembali seperti semula, Yuri pun menghela napasnya sebelum membuka pintu yang menghubungkan kamarnya dengan Sagala. 

Mata Yuri langsung tertuju pada sosok Sagala yang berada di tengah ruangan, "Ow Sh....!!!!!" Yuri menutup bibirnya dengan tangan kanan, pipinya serasa panas saat melihat Sagala tengah melakukan push up dan shirtless....

"AH BAPAK APAAN SIH?!" Yuri membuang pandangannya ke arah lain, Sagala terdiam dan segera beranjak untuk berdiri mendekati Yuri "Kamu ken-" 

Yuri dengan cepat memberikan lambaian telapak tangan kirinya sebagai tanda untuk menahan Sagala untuk lebih dekat lagi.  "STOP PAK! SAYA GAK MAU!" Sagala yang bingung pun memandangi dirinya sendiri, ia baru tersadar karena dirinya tidak memakai baju saat ini dan wajar saja jika Yuri bereaksi demikian. 

Sagala tertawa, ia meraih handuk kecil dan mengalungkannya di leher. "Gak usah terkejut kaya gini, nanti juga kamu kebiasa" ledek Sagala, Yuri pun perlahan mengembalikan pandangannya ke depan dan melihat bagaimana gambaran Sagala yang masih terengah-engah dengan napas memburu setelah berolahraga, rambutnya basah dan pipinya sedikit merah. 

"Papi olahlaga! ciat! ciat!" muncullah Kiyan dengan celana tidurnya tanpa kaus sama persis seperti Sagala, wajah Kiyan terlalu polos untuk mengikuti rutinitas Sagala yang seperti ini. 

"Anak pintar, Kiyan suka olahraga sama papi ya?" Sagala berjongkok dan memberikan tos untuk sang anak, "Suka! aku kuat!" ucap Kiyan memberikan gestur ala-ala pahlawan yang sedang mengeluarkan jurusnya. 

MARRY YOU.  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang