***
Hari ini Yuri mendapatkan waktu liburnya dan kembali pulang ke apartemen, semenjak izin dari Arsa memang saat ini Yuri akan menginap di kediaman Sagala jika sedang bekerja dan pulang saat libur tiba.
Dengan kepadatan kerja yang tidak sesibuk saat persiapan konser, Yuri mendapatkan jatah libur dua hari dalam seminggu dan lima hari bekerja. Namun hari liburnya pun tidak menentu sesuai dengan jadwal Sagala, apalagi saat Nugi masih memakai jatah cutinya semua terasa tidak beraturan jika membahas kapan Yuri libur yang jelas jarang sekali mendapat jatah di hari Sabtu Minggu.
Pagi ini Yuri terbangun di hari Sabtu, hari yang sangat jarang ia dapatkan menjadi hari liburnya. Setelah dua minggu akhirnya ia bisa merasakan rasa santai dan bermalas-malasan di rumah, apalagi jadwal Arsa yang juga sedang libur membuat keduanya bisa berantai bersama.
Alunan lagu dari BTS - ON terputar di kamar dan memberikan semangat bagi Yuri untuk bernyanyi di hadapan kaca dengan piyama beruang yang ia kenakan, di sisi lain ada Arsa yang sedang work out di ruang tengah dengan lagu yang terputar di headphonenya. Setelah beberapa lagu terputar, Yuri memutuskan untuk keluar kamar sekedar mengecek apakah ada makanan yang sudah bisa ia santap.
"Pagi kak, aku laper" Yuri mengusak rambutnya dan memandangi Arsa yang sedang melakukan pendinginan.
"Bentar, kakak pendinginan dulu" jawab Arsa yang masih fokus di matrasnya.
Yuri berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas, meraih air mineral dingin dan meneguknya banyak-banyak. Ia juga berjalan ke arah meja di dekat pintu untuk mengecek surat atau pun majalah langganan yang masih Arsa beli.
Yuri membuka majalah itu, membaca lembaran demi lembaran yang rata-rata membahas tentang fashion, rumah idaman dan juga resep masakan. Dengan seksama Yuri memperhatikan semua itu sambil menunggu Arsa selesai dengan urusannya.
Tak lama Arsa selesai, ia berjalan dan mengusap pundak sang adik yang sedang serius membaca di meja makan. "Kakak mau masak, tapi boleh minta tolong beli susu cair?" Yuri memutar pandangan dengan wajah malasnya.
"Kak, aku mau males-malesan" Arsa memberikan tatapan memohon "Ayolah sayang, bantu kakak? nanti kembaliannya boleh buat jajan apa pun" dengan cepat Yuri mengacungkan dua jempolnya.
"Makasih, kakak kirimin listnya di chat ya. Kakak mau mandi dulu, nanti mau ada Dhika juga sarapan bareng ke sini" Yuri berlalu ke kamar dengan menarik cardigan berwarna cokelat susu, "Iya kak kirim aja, oke" teriaknya dari kamar.
Setelah chat dan uang sudah Yuri terima, di sini lah Yuri berada. Di supermarket kecil dekat apartemen tempat yang menjadi favoritnya membuang uang untuk jajan. Dengan wajah masih ngantuk, Yuri memandangi area rak bumbu setelah mengambil susu cair yang dimaksud.
Sekitar sepuluh menit Yuri menyelesaikan semua titipan Arsa dan kini waktunya beranjak ke sesi jajan cemilan yang sudah ia nantikan sejak awal. Kalau bukan karena uang yang Arsa berikan besar, mungkin Yuri enggan menginjakkan kakinya di sini dan akan memilih bermalas-malasan di kasurnya sambil menunggu sarapan siap. Nyatanya, uang yang Arsa terlalu menggiurkan untuk memenuhi keinginan jajan Yuri.
Dengan bersenandung Yuri memilih ramen, minuman, aneka cemilan kering, terakhir es krim untuk ia makan. Rencananya Yuri memang akan menyetok semua makanan itu di kulkas hingga akhir pekan berlalu, dirinya sudah membayangkan untuk menghabiskan tontonan seharian dan bermalas-malasan di balik selimut tanpa mandi.
Setelah membayar semuanya ia pun membuka satu es krim untuk menemaninya pulang, es krim rasa cokelat pisang menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi pembuka hari ini. Dengan senyuman Yuri mengingit bagian es krimnya dan mengangguk kegirangan saat rasa pisang dan cokelat lalu sensasi dingin menyapa indera pengecapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY YOU. [ON GOING]
FanfictionYurissa Adlina adalah seorang perempuan yang sedang mencari pekerjaan dan mengharapkan kesibukan yang sama seperti teman-temannya ini, justru dihadapkan dengan sosok atasan yang menyebalkan. Lelaki yang sempat menjadi bulan-bulanan amarah Yuri per...