-39- // [+21]

45 5 0
                                    

slightly 🔞 [+21]

Hallo! apa kabar kalian?

Kita lanjut lagi yuuuuuuk hihi

Enjoy! (˃ ˂ )

***

"Yurissa... Yurissa" Sagala berkali-kali bermonolog di dalam perjalanan pulang.

Apa yang ia khawatirkan benar-benar terjadi, Yuri tidak bisa menepati janjinya untuk mencoba minuman itu secara sedikit. Sagala justru mendapati fakta bahwa Yuri yang sudah di mode candu untuk minum ternyata lebih membahayakan. Perempuan itu terus meneguk dan ikut tertawa dalam perbincangan yang terjadi, bahkan Yuri tidak memperdulikan bagaimana sulitnya Sagala menahan seluruh gelas-gelas berisi minuman itu untuk tidak masuk ke dalam tubuh Yuri.

Sagala hanya bisa pasrah setiap kali Yuri mengatakan bahwa dirinya belum merasa mabuk, namun kenyataannya wajah Yuri tidak bisa berbohong. Semakin ia meneguk, kedua matanya semakin terlihat sayu, maka semakin pula perasaan was-was Sagala menhampiri.

Kini Sagala masih terus melirik ke jok di sampingnya, Yuri sendiri masih terlelap masuk ke dalam tidur yang nyenyak. Hingga perjalanan ini pun berakhir di depan rumah, Sagala mematikan mesin mobil dan segera membantu Yuri untuk masuk ke dalam rumah.

"Yurissa, jangan muntah ya" ucapan itu hanya dibalaskan dengan anggukan dari Yuri.

Sagala pun merangkul Yuri untuk berjalan memasuki rumah, dengan gerakan yang berhati-hati Sagala terus memastikan Yuri baik-baik saja.

"Saya capek!" keluh Yuri yang meracau tiba-tiba itu membuat Sagala menghentikan langkahnya.

"Pusing kepala saya pak" lanjut Yuri yang kini memperlihatkan wajah tidak nyaman dalam tidurnya.

Sagala pun memilih untuk membawa Yuri untuk duduk di sofa lantai satu, Yuri pun tersandar di bantal sofa dan masih meracau tidak jelas. Sedangkan Sagala mengatur kembali napasnya dan mulai merasa dirinya berkeringat.

"H-hhh... ayo semangat Sagala, olahraga malem lagi" gumamnya sambil menggulung lipatan lengan bajunya dan merapihkan rambut.

Sagala kini terjongkok di hadapan Yuri yang kembali lelap, "Yurissa kamu bener-bener seneng ya liat saya olahraga naik tangga kaya gini?" pertanyaan Sagala tidak mendapatkan jawaban, ia hanya mendengar dengkuran halus dari Yuri yang terasa kembali masuk ke dalam tidur yang nyenyak.

Akhirnya Sagala kembali memutuskan untuk menggendong Yuri, kali ini ia tidak menggunakan ala bridal style. Sagala mencoba menggendong Yuri dengan membiarkan perempuan itu berada di punggungnya.

"Kalungin tangan kamu Yuri" Sagala masih berusaha untuk membuat Yuri mengalungkan tangan di lehernya.

Sagala pun mengatur napasnya sebelum kembali berolahraga membawa Yuri menaiki banyaknya anak tangga menuju lantai dua. Sepanjang langkahnya Sagala terus membenarkan posisi tubuh Yuri yang terasa melemas di setiap beberapa waktu, sampai akhirnya semua perjuangan itu berakhir di kamar Yuri.

Dengan hati-hati dan perlahan Sagala menidurkan Yuri di kasurnya, tentu Sagala kembali mengatur pernapasannya. Ia bisa bertaruh bawa membawa Yuri sepanjang tangga seperti ini sudah bisa membakar banyak kalorinya sama seperti ketika Sagala berolahraga di GYM.

Sagala menyeka keringatnya dan masih terfokus pada Yuri, melihat keadaan kekasihnya yang masih menggunakan pakaian lengkap beserta make up membuat Sagala berinisiatif untuk membantu Yuri. Setidaknya Sagala membantu untuk membuka heels yang Yuri kenakan hari ini, ada gerakan kecil yang Yuri berikan saat merasakan sentuhan di kakinya. Sagala tentu langsung berhati-hati dan tetap memperhatikan bagaimana Yuri tertidur.

MARRY YOU.  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang