-29-

25 5 0
                                    

***

//Flashback on//

Selesai meeting Sagala segera keluar, perasaan dan pikirannya seolah kacau karena kehadiran Clara yang kembali berada di depan matanya secara nyata. 

"Gala" panggilan itu membuat Sagala menghela napasnya 

Ia melihat wajah Clara yang cemas, "Sampai kapan kamu mau ngehindar dari aku? come on! kita harus bahas ini semua" ucapnya. 

"Apa yang mau dibahas lagi? mau klarifikasi tentang perselingkuhan itu?" Clara menggeleng "Come on, Gala. Kamu harus denger semua penjelasan aku" 

"Clara, kita emang bakal ketemu lagi ke depannya. Tapi inget kita sebagai partner kerja dan gue gak mau lebih dari itu" 

— "Simpen penjelasan lo itu buat diri lo sendiri, gue udah gak peduli lagi" Sagala segera berlalu meninggalkan seluruh keadaan yang semakin terasa kacau. 

Clara hanya bisa mengusak rambutnya frustasi melihat kepergian sosok lelaki yang selalu ingin ia temui sejak lama. 

Sagala berjalan menuju lahan out door yang bisa menjadi tempat untuk merokok, ia hanya ingin menenangkan dirinya, dengan perasaan resah itu Sagala tidak bisa berpikir dengan jernih. Seolah habis seluruh dayanya untuk mempertahankan tembok diantara masa lalu yang menyakitkan dan masa sekarang, kehadiran Clara hari ini seolah mimpi buruk baginya. 

Tidak lama berselang dari pelarian kecilnya, Sagala yang masih merenung seketika sadar akan kehadiran seseorang yang kini berada di sampingnya. 

"Tenangin diri lo dulu, inget Yuri gak boleh liat ini" Nugi mengeluarkan kotak rokoknya dan Sagala segera menarik satu puntung untuk ia nyalakan. 

Hembusan rokok itu terasa begitu berat, aura stress yang Sagala keluarkan membawa Nugi untuk tetap mengikuti arus emosi dari sahabatnya itu. 

"Brengsek banget dia hadir lagi, gue gak butuh klarifikasi dia Gi" keluh Sagala 

Nugi ikut menyalakan rokok dan mengangguk pelan, "Terus lo tadi lari ke sini buat hindarin penjelasan dia?" Sagala memberikan wajah seriusnya dan kembali menghisap rokok. 

"Gue udah capek-capek pertahanin semuanya, tapi dia kenapa balik lagi Gi?" Nugi hanya diam. 

"Atau lo yang jebak gue?" kini pandangan Sagala meneliti, membuat Nugi sedikit merasa tidak enak.

"Mana mungkin gue jebak lo? gila aja kali gue ngebiarin lo ketemu sama dia. Asli gue juga gak tau kalo Clara balik ke sini dan jadi bagian dari klien kita" 

Kedua lelaki itu sama-sama menikmati rokok dengan perasaan dan pikiran yang kacau. Bukan hanya bagi Sagala, Nugi pun menghindari momen dimana dirinya harus kembali bertemu dengan Clara. 

Semenjak kuliah, Nugi memang menjadi sahabat yang tinggal bersama Sagala di satu apartemen dan berada di unit yang bersebelahan. Keduanya sering kali bersama dan saling menukar cerita satu sama lain terutama mengenai percintaan. 

Jika menarik tali ke masa lalu, Sagala pikir semua akan baik-baik saja. Namun seluruh harapan dan doa yang selalu ia pikirkan itu ternyata hanyalah fana belaka. 

Mengenal Clara sebagai perempuan pintar yang menarik perhatian Sagala. Ia bisa ingat bagaimana perasaan mengagumi sosok Clara dimulai saat perempuan itu membacakan tugasnya. Tugas puisi yang memberikan warna baru bagi Sagala akan penilaiannya pada Clara. Semenjak itu, Sagala membiarkan dirinya jatuh hati pada sosok perempuan yang penuh dengan energi, pintar, mudah bergaul dan senang menebarkan senyuman hangatnya. 

MARRY YOU.  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang