-27-

17 6 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak digital kamu di sini yaaa 

***

"Ga, besok lo ada jadwal buat dateng ke tempat sponsor ya sebelum jam makan siang" Nugi sibuk mengurus pekerjaannya di laptop, sedangkan Sagala masih sibuk mencatat beberapa tulisan. 

"Ini projek yang mana Gi?" 

"Yang acara amal itu lho, katanya head marketingnya mau ketemu langsung sama kita" jelas Nugi

Sagala mengangguk mengerti, keduanya pun disibukkan dengan meeting bersama beberapa brand yang mengajak Sagala untuk bekerja sama. Hari ini dipenuhi dengan kegiatan meeting di rumah, bahkan rasanya tubuh Sagala sudah cukup lelah untuk duduk terlalu lama di depan layar laptop bersama Nugi. 

Kini keduanya pun tengah makan siang bersama dan menikmati es americano yang sudah Nugi buat. Seperti biasa Sagala memang senang menikmati makan siang di halaman belakang jika menghabiskan waktu bersama Nugi di tengah-tengah waktu istirahat. 

"Eh iya Yuri besok baru masuk ya?" Sagala mengangguk sambil mengunyah makanannya. 

— "Lo gimana sekarang sama Yuri? lancar kan?" kembali Nugi melempar pertanyaannya, membuat Sagala kini terfokus memandangi lelaki yang tengah memberikan tatapan seriusnya. 

Ada helaan napas dari Sagala yang membuat Nugi kini semakin memperhatikan, "Ya gitu aja, gue masih harus buat pendekatan sama Arsa dulu. Keliatannya dia cukup protektif sama adiknya" Nugi tertawa mendengar hal itu dan membuat Sagala memberikan tatapan bingungnya. 

"Ada yang lucu?" tanya Sagala 

Nugi masih tertawa "Jangan bilang lo deketin Arsa dengan bawa makanan ke apartemen dia?" celetukan itu membuat Sagala mendekatkan duduknya "Kok lo tau?" Nugi pun memandangi Sagala dan kembali tertawa. 

"Serius lo begitu?" Sagala mengangguk dengan tatapan polosnya "Waktu itu gue ikut sarapan bareng, gak sengaja ketemu Yuri di supermarket deket apartnya" 

"Kayanya gue jodoh gak sih?" tambah Sagala 

Nugi kini memberikan wajah yang lebih serius, "Oke gue harap lo berjodoh ya sama Yuri, tapi buat dapetin restu dari Arsa kayanya lo butuh banyak effort deh" seketika Sagala memperhatikan bagaimana Nugi sibuk membuka buku dan mengambil pulpen. 

Keduanya pun sibuk membahas upaya apa saja yang mungkin untuk mendapatkan restu dari Arsa, beberapa opsi itu pun Nugi jelaskan untuk membantu sang kawan. 

Beberapa saat kemudian...

"Gue harap lo berhasil, inget ya lo wajib jujur kalo  Arsa udah nanyain soal keseriusan lo ke adiknya" Nugi menepuk pundak Sagala dengan wajah penuh keyakinan. 

— "Good luck bro" lanjut Nugi 

"Thanks Gi, tapi menurut lo Yuri ada rasa tertarik gak ya sama yang gue rasain?" 

"Maksud lo gimana nih?" 

"Takut aja, lo tau kan seberapa penting pertimbangan gue buat deketin perempuan? dan kayanya ini kali pertama gue mencoba dengan cara yang lebih agresif" Nugi kembali tertawa. 

"Ya bagus dong? kenapa lo ragu? gue aja yakin lo bisa sama Yuri masa lo sendiri gak yakin?" 

***

Percakapan siang tadi membuat Sagala berpikir panjang, dirinya cukup lama merenungkan semua ucapan Nugi dan memikirkan seluruh respon Yuri selama ini. Memang banyaknya pertimbangan yang selalu Sagala pikirkan justru menjadi hal yang terlihat mudah ketika bertemu dengan seorang Yurissa Adlina. 

MARRY YOU.  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang