-37-

21 6 0
                                    

***

Yuri akhirnya memulai untuk persiapan dandannya, sebenarnya ia bisa saja memanggil jasa MUA untuk membantunya tampil cantik dengan make up yang lebih bagus. Namun kali ini, ia ingin menunjukkan sisi yang lebih natural dan elegan dari tangannya sendiri. Setelah Yuri belajar dengan menonton beberapa video tutorial make up, akhirnya ia berani untuk mencobanya sendiri. 

Tentu dengan meluangkan waktu yang cukup banyak, Yuri bisa lebih santai mencoba make up dengan paduan dari video tutorial yang terus ia lihat berkali-kali. Selesai dengan make up, Yuri beralih untuk merapihkan gaya rambutnya. 

Sekitar dua jam Yuri berkutik dengan penampilan dirinya, ia juga terus berkali-kali memandangi kaca dan meyakini diri untuk menggunakan pakaian ini. Setelah dirasa semuanya selesai Yuri kini memandangi layar handphonenya, ada pesan yang sudah masuk beberapa menit lalu, dari Sagala, Nugi bahkan Jivan. 

Yuri memang akan berangkat bersama dengan Jivan, karena acara amal ini bukan hanya tentang penampilan Sagala tetapi juga adanya acara pelelangan. Jivan pun tertarik untuk ikut, apalagi dirinya termasuk dalam pecinta hal-hala yang berupa seni. Jivan sangat rela jika dirinya menghabiskan uang banyak hanya untuk membeli suatu karya seni, maka dari itu Sagala pun tidak lupa memberikan undangan khusus untuk Jivan di malam ini. 

Setelah membalas seluruh pesan itu, Yuri keluar dari kamarnya untuk mengecek buket bunga yang berada di lantai satu. Sambil menunggu Jivan datang, dirinya beberapa kali mengecek gambaran diri di cermin full yang berada di dekat kamar tamu lantai satu. Yuri masih berusaha untuk lebih percaya diri dan memupuk rasa berani, selain karena dirinya akan menggunakan dress ini, ia pun sadar bahwa hari ini menjadi pertemuan perdana dirinya melihat Clara secara langsung. 

"Yuri tenang, lo harus terlihat elegan" Yuri terus mensugesti dirinya sendiri. 

Tidak lama Yuri menerima panggilan telepon dari Jivan yang mengatakan dirinya hampir sampai, dengan cepat Yuri mengambil tas dan buket bunganya lalu berjalan ke arah pintu utama. 

Yuri pun melihat mobil BMW i8 berwarna hitam terparkir, Jivan keluar dengan memberikan senyuman hangatnya. "Wow, penampilan kamu..." Yuri tersipu malu akan reaksi yang Jivan berikan. 

— "Ini berlebihan gak kak? aku rada gak percaya diri" Jivan menggeleng, mendekati Yuri dan membantu perempuan itu membawakan buket bunga untuk Sagala. 

"No, kamu bener-bener bakal buat bang Saga suka. Cantik banget, aku gak bohong" pujian itu membuat Yuri tersenyum. 

"Makasih ya kak, aku jadi lebih percaya diri" Jivan menangguk, "Ya harus percaya diri dong, itu kunci utama buat penampilan kita terlihat bagus"  Kini Jivan pun mempersilahkan Yuri memasuki mobil. 

Keduanya pun melanjutkan perjalanan menuju acara amal yang akan dimulai pukul tujuh malam. Sepanjang perjalanan Yuri banyak mendengar cerita tentang Jivan termasuk cerita-cerita lucu yang terjadi bersama dengan Arsa di tempat kerja. Sesekali Yuri juga menceritakan bagaimana perubahan sikap Sagala saat ini semakin membuatnya merasa senang, Jivan sendiri sangat bersyukur bahwa hubungan itu berjalan lancar. 

Tidak butuh waktu lama, setelah melewati tol akhirnya mereka berdua sampai di tempat acara. Banyak mobil-mobil mewah yang mendatangi lobby, beragam orang dengan segala rupa penampilan yang mempesona dan elegan menjadi pemandangan yang sangat banyak Yuri dan Jivan lihat. 

Untung sajalah pakaian yang Yuri pilih cocok dengan acara malam ini, setidaknya sebelum ia melangkahkan kaki keluar mobil pun kepercayaan dirinya meningkat secara perlahan. Jivan mempersilahkan Yuri keluar dari mobil begitu pun dengan dirinya, tidak lupa Yuri membawa buket bunga yang sudah ia siapkan. Dengan sangat gagah Jivan mempersilahkan Yuri untuk menerima tawarannya berjalan dengan anggun dalam pegangan lengan Jivan. 

MARRY YOU.  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang