26. Wedding Plan

428 26 9
                                    

maaf kemarin gak update karena seperti biasa, aku ketiduran.

maaf kemarin gak update karena seperti biasa, aku ketiduran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

26. Wedding Plan

Setelah acara reuni itu terlewat hampir satu bulan lebih, hubungan Zoia dan Roan semakin tidak menentu sekarang. Yah, walau sebelumnya mereka memang tidak baik-baik saja karena Zoia ketahuan bertemu dengan Asher—lelaki yang mirip dengan Allen dan sama-sama berasal dari keluarga Loen.

Selama sebulan itu pula Allen mau pun Asher tidak pernah muncul kembali. Bahkan di kampus pun Zoia tidak pernah bertemu kembali dengan Allen mau pun Asher yang terkenal dikenal dengan panggilan Tuan Loen.

Setelah mengungkapkan perasaan, Allen seperti sengaja menghilang seolah memberikan harapan palsu kepada Zoia. Atau laki-laki itu terlalu pengecut menemui pujaan hatinya saja? Hah, pokoknya Zoia kesal kepada Allen.

Saat ini Zoia sedang melamun sambil menggenggam gelang bergambar matahari yang bisa mengirim sinyal rindu kepada pasangannya—yaitu gelang bergambar bulan milik Allen.

Ya, sudah sebulan ini ia sering mengunjungi rumah susunnya karena Allen pasti tidak tahu kediaman barunya, yaitu kediaman keluarga Bronson untuk menemuinya.

Jika benar Allen masih mencintainya, lelaki itu pasti akan datang untuk menjelaskan hubungan mereka, 'kan? Jika tidak, yah, ia juga bisa apa.

Sebenarnya Zoia sendiri merasa bersalah kepada Roan karena ia sudah termasuk ke dalam kategori berselingkuh. Tapi ia juga tidak berani memutuskan hubungan karena tidak tega menyakiti lelaki itu.

Biarlah. Biarkan hubungan mereka seperti ini sampai Roan sendiri merasa bosan lalu memutuskan hubungan mereka.

Sambil merutuki kebodohannya yang bisa terjebak dalam jeratan dua lelaki, Zoia jadi tak sengaja menekan gelang sehingga lampunya menyala. Itu tandanya sinyal rindu berhasil terkirim kepada pasangan.

"Sial!" Zoia berusaha mematikan tombol yang ternyata lumayan lama menyala. Ia malah memencet tombol gelang tersebut beberapa kali lalu refleks melemparnya karena sinyal malah terkirim berulang kali.

Bagaimana ini?

Zoia menenggelamkan wajahnya ke bantal karena panik dan malu. Ia percaya diri bahwa sinyal rindu akan diterima karena gelangnya masih disimpan Allen. Bagaimana jika sebenarnya Allen sudah membuang gelang tersebut sedari lama.

Karena rasa malunya, Zoia sekarang mendeklarasikan diri untuk berhenti mengharapkan Allen karena lelaki itu juga ternyata hanya memberinya harapan palsu. Dirinya saja sebenarnya yang terlalu bodoh dan percaya omongan lelaki yang sudah bertunangan.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang