59. Startling (21+)

472 21 1
                                        

𖥔 Happy reading 𖥔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

59. Sartling (21+)

Satu minggu sudah terlewat, akhirnya Zoia bisa merasakan bagaimana nikmatnya kejantanan bertindik milik suaminya.

Sudah dua hari berturut-turut mereka bercinta di setiap ada kesempatan meyakinkan bahwa keduanya sama-sama terobsesi dan kecanduan pada tubuh pasangannya.

Plok! Plok! Plok!

Suara benturan kulit bertemu kulit mengalun indah memenuhi sebuah area kolam renang membuat siapa pun yang mendengarnya pasti ikut merasa bergairah.

"Hmph ...." Kedua pasangan suami istri tersebut bergumam di saat bibir mereka bertemu.

"Ternyata kau seberisik ini ketika disetubuhi," ucap Aarash karena sedari tadi bibir Zoia tak bisa diam, meracau tak jelas karena terlalu menikmati permainan.

"Ayo masuk lebih dalam, Hercules kesayanganku." Zoia meremas bisep suaminya kala batang itu melesak lebih dalam sampai pada titik lemahnya.

"Jika tahu bersetubuh denganmu senikmat ini, kenapa kita tidak melakukannya sedari dulu," racau Zoia tanpa pikir panjang akan ucapannya.

"Lebih nikmat siapa? Aku, Allen, atau Asher?" tanya Aarash dengan bibir menempel di pelipis istrinya.

"Nghh ... siapa, ya ...." Zoia merem melek, tidak bisa fokus pada pertanyaan yang dilontarkan suaminya.

"Jawab!"

Plak!

Aarash menampar payudara Zoia kemudian meremasnya kuat.

"Hm?"

"Ouh ... kalian sama nikmatnya. Aku ingin bersetubuh dengan kalian semua. Jika bisa, aku ingin disetubuhi oleh kalian dalam satu waktu."

"Dasar jalang!"

Plak!

"Disetubuhi satu orang saja tidak cukup bagimu, huh?" Aarash geregetan pada racauan nakal Zoia.

"Aahh ... tidak cukup! Suami-suamiku sangat nikmat!" Zoia menjambak rambutnya sendiri, menyalurkan kenikmatannya.

Plok! Plok! Plok!

Aarash semakin kasar memompa membuat Zoia semakin menggila karena bagian dalamnya digaruk oleh mutiara.

"Mutiara sialan!" pekik Zoia dengan mata merah berair karena ingin menangis akan siksaan kenikmatan.

"Aahh ... aahh ... aahh ...."

Kuku Zoia sampai menancap di punggung Aarash saat ia merasakan ada sesuatu yang akan meledak di bawah sana.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang