5. Nightmare

1.1K 60 5
                                    

Hadeuh ... susah banget minta vote dan komen dari kalian 😩

 susah banget minta vote dan komen dari kalian 😩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

5. Nightmare

PLAKK!

Zoia terbelalak ketika pipinya terasa panas karena ditampar oleh kekasihnya. Lelaki yang biasanya bersikap lembut dan manis, sekarang sudah lenyap tergantikan oleh lelaki iblis di hadapannya.

"Dasar pembohong kau, Zoia!"

Zoia memejamkan mata ketika mendengar Allen membentaknya dan menyebut nama aslinya. Itu menandakan bahwa kekasihnya sangat marah besar padanya.

"Kau ...."

"Ngh ...," erang Zoia ketika Allen mencengkram rahangnya sangat kuat. Entah sudah berapa tetes air mata yang keluar hari ini karena kemarahan Allen.

"Kau menipuku."

"A-Aku tidak bermaksud ...."

"Tujuh bulan bukan waktu yang sebentar untuk menjelaskan semuanya."

Ayo, Zoia, jelaskan! Kenapa kau tidak bisa menjelaskan atau setidaknya membela diri?

"Kenapa diam? Kau memang bersalah, 'kan?"

Zoia memejamkan mata sebagai jawabannya dan berhasil membuat lelaki itu menghempaskan tubuhnya ke lantai. Sungguh, Zoia tidak menyangka Allen akan sekasar ini ketika marah.

Tidak! Ia sama sekali tidak menyalahkan Allen. Ia justru memahami perilaku kasar Allen karena kecewanya sudah sangat besar pada dirinya.

"Maafkan aku ...." Zoia memeluk kaki Allen yang saat ini sedang berdiri.

"Apa untungnya jika aku memaafkanmu? Kepercayaanku sudah hilang, Zoia Josepha."

Telinga Zoia seketika panas ketika Allen lagi-lagi menyebut nama aslinya. Ia lebih suka Allen memanggilnya dengan nama sayang pemberian lelaki itu khusus untuknya.

"Berdiri." Allen menarik tangan Zoia begitu kasar. Kemudian mendorong Zoia ke sebuah meja yang berada di ruangan itu. Jadinya Zoia sekarang menungging di pinggir meja.

"A-Allen, apa yang kau lakukan?" panik Zoia ketika Allen menyingkap roknya dan menurunkan celana dalamnya hingga sebatas lutut.

PLAKK!

"AAA!" Zoia menjerit ketika Allen menampar pantatnya.

"Berhitung sampai sepuluh, Zoia Josepha."

Dengan tubuh yang gemetaran, Zoia malah melirik Allen yang berada di belakang tubuhnya.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang