44. Tortured

367 26 2
                                    

Hai, cerita ini udah menuju lhooo 🥳 aku lagi ngetik bab 65 nih.
oh iya aku juga mau ngabarin kalo bab 51-55 udah ada di NBJ karena sebelumnya memang gak  ada. kenapa? karena kena pelanggaran terus 😭 aku juga bingung kenapa bisa kena pelanggaran.

kata2 kasar gak ada, adegan seksual pun tidak sevulgar cerita2ku sebelumnya karena percintaan vulgar tidak cocok utk Allen *eaaa. Allen-Zoia lebih cocok bercinta dengan romantis penuh cinta namun bergairah.

yah, tapi bab 51-55 itu emang menceritakan masa lalu Allen. mungkin sistem ngebaca dan ngecap isinya adalah sensitive content. untungnya sekarang udah bisa update 😩 ya sudahlah.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

44. Tortured

Semenjak hari di mana Zoia menjelaskan perasaannya kepada Aarash, hubungan mereka semakin buruk—Tidak. Lebih tepatnya segela perlakuan Aarash kepada Zoia yang semakin buruk dan menjadi-jadi.

Zoia kembali menjadi budak Aarash karena permintaannya sebagai asisten pribadi dan rumah tangga hanya disetujui oleh Asher.

Perempun itu kembali memanggil Aarash dengan panggilan 'tuan', melayaninya dalam segala urusan termasuk dalam urusan ranjang, bahkan sekarang ia sudah memakai dogtag seolah menjelaskan bahwa dirinya hanya milik Aarash seorang dan harus tunduk kepada tuannya.

Semakin hari, Aarash semakin memperlakukan Zoia layaknya hewan. Zoia disuruh menggonggong, merangkak, dan bermanja layaknya anjing disayang tuan.

Tidak hanya itu, Aarash sudah tidak melarang Zoia berpakaian seksi lagi. Bahkan lelaki itu menyuruh Zoia memakai lingerie yang paling seksi di hadapan Redd, Noir, Elias, dan beberapa tamu yang berkunjung. Lelaki itu juga akan dengan bangga memperkenalkan Zoia sebagai miliknya kepada mereka.

"Hmph, Tuan ...," desah Zoia saat dildo berukuran kecil bergetar di dalam lubang surganya. Dildo berwarna merah muda itu memang berukuran kecil, namun getarannya sangat mematikan dan bisa disesuaikan kekuatan getarannya oleh si pemegang remot dildo.

Drrtt!

Zoia hanya sanggup menangis keenakan ketika Aarash menekan tombol level terakhir di remot dildo.

Ia terjatuh di hadapan kedua tamu karena kakinya lemas tak bertulang, bahkan tubuhnya bergetar seperti orang yang sekarat.

Syurr!

Lantai disekitar Zoia sudah basah kuyup oleh cairan birahi yang muncrat dari kemaluannya. Saking derasanya ia berejakulasi, bahkan dildo pun ikut terlempar dan bergetar-getar di lantai yang basah.

Dengan mata yang sayu, Zoia melirik kedua tamu yang sedang menggeram frustrasi sambil membenarkan posisi kejantanan masing-masing yang sudah ereksi karena melihat pemandangan mesum di hadapannya.

"Kemari, sayangku," ucap Aarash sambil menepuk pahanya.

Pipi Zoia seketika memerah setelah mendengar panggilan mesra dari Aarash. Dengan mengesot dan bersusah payah, akhinya ia sampai di hadapan tuannya yang sedang duduk di single sofa layaknya singgasana. Ia pun menyandarkan kepala di paha Aarash seperti anjing yang ingin dimanja sang tuan.

Cup.

Aarash mencium kepala Zoia sambil mengusap surai yang sedikit berantakan membuat si empunya tersenyum senang sambil memejamkan mata.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang