[LOEN #1 | Allen & Zoia]
Sang mantan kekasih tiba-tiba datang dan merebut kebebasan membuat dirinya dituduh selingkuh oleh calon suaminya sendiri.
Setelah lama menjadi tahanan lelaki gila itu, ia menyadari bahwa lelaki yang dulu sempat dicintainya t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𖥔 Happy reading 𖥔
✦••──── ୨⋆✦⋆୧ ────••✦
58.Don't Kill Asher
Empat hari sudah terlewat, namun Zoia semakin frustrasi karena Allen masih belum kembali. Bersyukurnya, Aslan tak jadi pulang ke Italia seperti yang diucapkan Aarash.
"Benarkah itu?" tanya Zoia kepada Aarash yang sedang membaca buku. Ia memastikan bahwa yang dikatan Aarash tentang Aslan benar adanya.
"Menurut Asisten Pribadinya begitu," jawab Aarash kelewat santai. Tidak tahu saja bahwa pernikahan juga hidup dan mati mereka sekarang ada di tangan Aslan.
Buk!
Aarash menutup kasar buku yang dibacanya. Ia pun tersenyum miring melihat Zoia yang saat ini masih dalam posisi terikat di ranjang.
Ya, sedari tadi mereka berbincang, Zoia memang dalam keadaan masing-masing tangan dan kakinya diikat tali dari sudut ranjang.
"Sialan sekali aku tidak bisa menyetubuhimu, istriku," ucap Aarash sambil menatap Zoia lebih dekat.
Aarash sudah sangat tegang. Sesekali ia bahkan membenarkan posisi kejantanannya yang terasa tidak nyaman karena masih tertutup celana. Ia juga harus melepas ikat pinggang karena kejantanannya hampir mencapai pusar ketika dalam kondisi bangun.
Walau lelaki itu tidak bisa bersetubuh untuk saat ini, tapi ia memiliki banyak cara untuk membuat Zoia melayang juga frustrasi di saat bersamaan.
Dengan cara apa? Dengan cara memainkan kewanitaan Zoia menggunakan si kecil dildo berwarna merah muda.
Aarash akan membuat Zoia terus menerus merasakan orgasme, namun juga sesekali tidak akan membiarkan Zoia merasakan orgasme.
Sungguh, Aarash sangat menyukai penyiksaan seperti ini terhadap istrinya.
"Sialan, aku benar-benar tidak tahan." Aarash segera mengeluarkan kejantanannya dan segera diarahkan ke bibir istrinya.
"Ujungnya saja. Jangan sampai kena mutiaranya."
Zoia pun dengan senang hati menurut dengan menjilati ujung kemaluan suaminya yang sudah mengeluarkan cairan pre-ejakulasi cukup banyak.
Ah, Zoia sudah tidak sabar untuk segera disetubuhi suaminya. Kejantanan yang sekarang dihiasi empat mutiara di bagian samping, atas, dan bawah itu benar-benar membuatnya penasaran.
Mutiara itu pasti akan membuatnya melayang ke surga karena berhasil menggaruk setiap inci bagian dalam kewanitaannya.
Sementara Zoia saat ini sedang terpengarah melihat ketampanan suaminya. Sungguh, suaminya ketika sedang berakstivitas mesum seperti ini, ketampanannya menjadi lebih bertingkat.